Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton

Abdul Aziz adalah salah seorang jemaah Masjid Linwood yang memberanikan diri menghadapi teroris penembakan yang bernama Brenton Tarrant.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Abdul Aziz Rela Tinggalkan 4 Anaknya di Masjid Demi Mengalihkan Perhatian Teroris Brenton
Via Daily Mirror
Inilah Abdul Aziz, pria asal Afghanistan yang menghentikan teror penembakan di Masjid Linwood, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). 

Pada saat itu, Tarrant tengah kembali ke mobil untuk mengambil senjata baru.

Melihat senjatanya kosong, insting Aziz menyuruhnya untuk melemparkan senjata itu seperti "anak panah" dan melesat hingga memecahkan kaca mobil Tarrant.

Warga Kota Christchurch, Selandia Baru menunjukkan rasa bela sungkawa dengan meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban penembakan masjid di kota itu, Sabtu (16/3/2019).
Warga Kota Christchurch, Selandia Baru menunjukkan rasa bela sungkawa dengan meletakkan karangan bunga untuk mengenang korban penembakan masjid di kota itu, Sabtu (16/3/2019). (AFP/TESSA BURROWS)

Melihat senjata yang menghantam kaca sedemikian cepat, kata Aziz, nampaknya membuat Tarrant terkejut serta dilanda ketakutan.

"Sialan, kalian semua bakal mati!" sumpah Tarrant sembari mengacungkan jari tengah kepada Aziz seraya menuju ke mobil dan melarikan diri.

Aziz mengatakan dia terus mengejar mobil itu hingga perlintasan lalu lintas sebelum kembali ke masjid dan melihat banyak teman-temannya terluka.

Tujuh orang dilaporkan tewas di Masjid Linwood dengan korban paling banyak, 41 orang, berada di Masjid Al Noor.

Adapun sisanya ditemukan di jalan.

Berita Rekomendasi

Imam Linwood Latef Alabi memuji Aziz sebagai pahlawan.

"Jika saja Aziz tidak mengalihkan perhatiannya, mungkin kami semua sudah mati. Dia menyelamatkan kami," pujinya.

Namun Aziz tidak ingin jika dirinya disebut pahlawan. Dia menjelaskan dia melakukannya atas dasar kemanusiaan.

"Jika bukan saya, mungkin orang lain bakal melakukannya," tambahnya.

Pria asal Afghanistan itu sempat ditangkap polisi yang mengiranya sebagai Tarrant.

Sebuah aksi penembakan terjadi di Masjid An Noor, di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Sekelompok orang menyerbu masjid dengan senapan mesin dan menembaki jamaah yang sedang berada di Masjid menunaikan ibadah Salat Jumat.
Sebuah aksi penembakan terjadi di Masjid An Noor, di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Sekelompok orang menyerbu masjid dengan senapan mesin dan menembaki jamaah yang sedang berada di Masjid menunaikan ibadah Salat Jumat. (montase (Sumber : Twitter, NZ Herald))

Namun dilepaskan setelah mereka langsung mengetahui yang sebenarnya.

Aziz menegaskan Tarrant adalah seorang pengecut yang tidak punya belas kasihan karena menembaki orang tengah menunaikan ibadah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas