Kisah Bocah 3 Tahun yang Tewas dalam Penembakan, Wafat Di Pelukan Ayahnya yang Berpura-Pura Mati
Saat Brento Tarrant masuk dan melakukan penembakan secara membabi buta, diduga bocah 3 tahun itu lari untuk menghindari tembakan.
Editor: TribunnewsBogor.com
TRIBUNNEWS.COM -- Aksi terorisme yang dilakukan pemuda bernama Brenton Tarrant pada Jumat (16/3/2019) menewaskan 49 orang.
Dari 41 korban tewas ditemukan di masjid Al Noor ketika melaksanakan Shalat Jumat.
Dalam aksi biadab tersebut, seorang bocah berusia 3 tahun menjadi salah satu korban tewas.
Dikutip dari Daily Mail, bocah 3 tahun yang tewas bernama Mucad Ibrahim.
Saat peristiwa, Mucad Ibrahim sedang melakukan Shalat Jumat bersama ayahnya dan kakak laki-lakinya, Abdi Ibrahim.
Saat Brento Tarrant masuk dan melakukan penembakan secara membabi buta, diduga bocah 3 tahun itu lari untuk menghindari tembakan.
Sementara ayah dan kakak laki-lakinya berpura-pura mati.
Rekaman itu diduga disiarkan langsung oleh pelaku penembakan di masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019).
Keluarganya pun langsung mencari Mucad Ibrahim setelah penembakan itu.
Namun nahas ternyata bocah tiga tahun itu tertembak.
Mucad Ibrahim langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. (viv)