Nama Makedonia Diganti, Pebisnis Yunani Utara Tolak Kunjungi Skopje
Sebagian pebisnis Yunani Utara membatalkan rencana kunjungan mereka ke Skopje yang rencananya akan dilakukan bersama Perdana Menteri Yunani.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ATHENA - Sebagian pebisnis Yunani Utara membatalkan rencana kunjungan mereka ke Skopje yang rencananya akan dilakukan bersama Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras.
Hal itu dilakukan sebagai simbol ketidaksepakatan mereka terhadap perjanjian bilateral terkait pengubahan nama Makedonia menjadi Makedonia Utara.
"Kami tidak akan ke Skopje, kami bahkan tidak ingin mendengar nama Makedonia Utara," kata anggota Kamar Dagang Thessaloniki saat melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras pada Kamis kemarin.
Perlu diketahui, Tsipras akan mengunjungi ibukota Makedonia Utara di Skopje dalam beberapa bulan mendatang.
Baca: Felicya Angelista Protes Saat Tubuhnya Dibilang Gemuk
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (29/3/2019), ia akan melakukan kunjungan resmi pertama seorang Kepala Kabinet Yunani ke negara tetangga itu.
Kesepakatan Prespa tentang penggantian nama Makedonia telah ditandatangani oleh kedua negara pada Juni lalu.
Namun kesepakatan itu ternyata mendapat kecaman dari kedua negara.
Khususnya di Makedonia, jumlah pemilih yang diperlukan pada referendum untuk mengganti nama negara tersebut ternyata tidak terpenuhi.
Kendati demikian, kesepakatan itu diratifikasi oleh parlemen kedua negara.
Berbicara di Forum Ekonomi Delphi pada awal Maret 2019, Tsipras memuji apa yang disebut sebagai Perjanjian Prespa.
Ia mencatat bahwa karena kesepakatan itu, kedua negara mulai mengembangkan persahabatan, kerja sama serta solidaritas yang patut dicontoh.
Pertikaian pun diselesaikan melalui kesepakatan menyangkut wilayah Yunani sendiri yang disebut sebagai Makedonia.
Dengan demikian, Yunani pun menentang penggunaan nama Skopje.
Selain itu, perselisihan menjadi penghalang utama yang mencegah Skopje dari upaya untuk mengejar keanggotaan di Uni Eropa dan NATO.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sepucuk suratnya kepada anggota parlemen AS, mengatakan bahwa ia telah menyerahkan laporan kepada Kongres tentang Makedonia Utara yang bergabung dengan NATO.