Antusiasme WNI di Stockholm Gunakan Hak Pilihnya dalam Pemilu 2019
“Walau mengantri namun menyenangkan, saya datang bersama-sama suami dan juga rekan-rekan WNI lain untuk nyoblos,” ujarnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Sabtu (13/4/2019), pemungutan suara Pemilu Serentak 2019 berlangsung di Wisma Duta RI di LIdingo, Stockholm.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima, hari ini adalah tanggal yang ditetapkan sebagai hari pemungutan suara untuk WNI yang berada di wilayah akreditasi KBRI Stockholm.
Baca: Kasus Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Panwaslu Bertemu Relawan Jokowi dan Prabowo
“Walau mengantri namun menyenangkan, saya datang bersama-sama suami dan juga rekan-rekan WNI lain untuk nyoblos,” ujar Nova Mandang, WNI di Swedia.
Kegiatan pemungutan suara di Wisma Duta RI di Stockholm ini berlangsung sejak jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 sore waktu setempat.
Sebelum kegiatan pemungutan suara ini berlangsung, PPLN dan KPPSLN yang bertugas telah berkumpul sejak jam 05.30 pagi waktu setempat untuk persiapan akhir dan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Dubes RI untuk Swedia dan Latvia, Bapak Bagas Hapsoro.
“Alhamdulilah semua persiapan pemungutan suara telah sepenuhnya siap, dan Insya Allah kegiatan pemungutan suara hari ini berjalan lancar dan sukses,” ujar Dubes Bagas seraya menunjukkan jari kelingking yang telah terkena tinta, tanda telah mencoblos.
Sebagian WNI yang hadir berasal dari kalangan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Swedia.
Kalangan milenial tersebut tiba berbondong-bondong dan dengan ceria menunggu antrian untuk melakukan pemungutan suara.
“Seneng banget, ini pengalaman pertamaku nyoblos Pemilu Legislatif dan Presiden,” ujar Anisha Kristina, WNI di Swedia.
Dengan jumlah total lebih dari 30 juta pemilih yang berada di umur 17 sampai 35 tahun, Pemilu kali ini mengakomodir paling banyak pemilih milenial ketimbang Pemilu sebelumnya.
PPLN di Stockholm beserta KBRI Stockholm mengakomodasi lebih dari 1.000 pemilih di wilayah akreditasi KBRI Stockholm, yaitu Swedia dan Latvia.
Dari jumlah itu, 905 pemilih memutuskan untuk memilih melalui pos, sedangkan 260 pemilih memilih metode TPS.
“Kami harus tetap mengantisipasi kehadiran WNI yang masuk dalam kategori Daftar Pemilih Tambahan dan Daftar Pemilih Khusus, namun Insya Allah semua telah diperhitungkan dengan baik,” ujar Ketua PPLN di Stockholm, Monica Utari Mariana.
Di Swedia sendiri, pemilih yang berdomisili di Kota Stockholm dan Uppsala kebanyakan memilih untuk menggunakan metode TPS, sedangkan yang berdomisili di kota besar lain di Swedia, seperti Gothenburg dan Malmo, kebanyakan memilih melalui pos.