Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus WNI yang Menyelundup di Roda Pesawat, BP3TKI: Kita Belum Bisa Berbuat Banyak

Terkait kasus WNI yang ditangkap di Bandara Penang, Malaysia karena menyelundup di roda pesawat, BP3TKI belum bisa banyak membantu karena data minim.

Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kasus WNI yang Menyelundup di Roda Pesawat, BP3TKI: Kita Belum Bisa Berbuat Banyak
SPUTNIK NEWS
Terkait kasus WNI yang ditangkap di Bandara Penang, Malaysia karena menyelundup di roda pesawat, BP3TKI belum bisa banyak membantu karena data minim. 

Terkait kasus WNI yang ditangkap di Bandara Penang, Malaysia karena menyelundup di roda pesawat, BP3TKI belum bisa banyak membantu karena data minim.

TRIBUNNEWS.COM - Kabar tertangkapnya WNI di roda pesawat di Bandara Internasional Penang, Malaysia, pada Senin (13/5/2019) pukul 10.00 waktu setempat telah mengejutkan banyak pihak.

Pria berusia 39 tahun itu tertangkap dalam upayanya untuk kembali ke Indonesia.

Kabarnya, dia adalah karyawan pabrik makanan ternak di Malaysia.

Baca: Tak Punya Uang Beli Tiket, Seorang TKI di Malaysia Menyelinap di Ruang Roda Pesawat Tujuan Medan

Baca: Menyelinap di Roda Pesawat, Penumpang Gelap Asal Indonesia Diamankan di Bandara Penang

Dia nekat berbuat demikian karena tak punya uang untuk membeli tiket pulang ke kampungnya di Medan, Sumatera Utara.

Terkait kasus itu, Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) ternyata tidak bisa berbuat banyak untuk menolong WNI tersebut.

Koordinator Pos Pelayanan Keberangkatan dan Kedatangan TKI BP3TKI Suyoto mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena identitas dan data lainnya terkait pria tersebut tidak lengkap.

Berita Rekomendasi

Diperkirakan WNI tersebut adalah TKI ilegal.

Baca: Tidak Punya Ongkos Mudik, Seorang WNI di Malaysia Kepergok Sembunyi di Roda Pesawat

Baca: Pria Indonesia Nekat Sembunyi di Roda Pesawat di Malaysia karena Tak Bisa Beli Tiket Pulang ke Medan

Sebab menurut dia, TKI yang bekerja di luar negeri dengan prosedur resmi seta proses tertentu maka data dan identitasnya akan tercatat dengan baik.

Seperti paspor, perusahaan tempat bekerja dan sebagainya.

Jika data lengkap, maka BP3TKI akan mudah membantu TKI tersebut.

"Katakan lah dia bekerja di pabrik pakan ternak. Apa yang bisa membuktikan dia bekerja di pakan ternak," katanya kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2019).

Masalah TKI yang bekerja di Malaysia tanpa prosedur resmi ini menjadi masalah tersendiri bagi BP3TKI.

Baca: Hari Ini, Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Turun hingga 16 Persen

Baca: Akhir Mei, Garuda Indonesia Bakal Luncurkan Aplikasi untuk Carter Pesawat

"Kita belum bisa berbuat banyak karena datanya minim. Belum pasti. Bisa lah dibilang kerja di ternak ayam, dasarnya apa? Nanti ada yang bilang, lho kok tahu-tahuan, mana paspornya apa, dari PT apa dia, apakah resmi dia? Katakan lah sebagai WNI dulu. Dibilang bekerja belum tahu. Datanya belum ada," katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepolisian Malaysia menangkap seorang pria asal Indonesia karena menerobos masuk ke Bandara Internasional Penang.

Pria tersebut ditemukan bersembunyi di roda pendarat pesawat dalam upayanya pulang ke Indonesia tanpa diketahui.

Seorang teknisi yang sedang melakukan perawatan sebuah pesawat kargo menemukan pria itu pada Senin (13/5/2019) sekira pukul 10.00 waktu setempat.

Baca: Pilot-pilot American Airlines konfrontasi Boeing terkait aspek keselamatan pesawat 737 Max setelah Lion Air JT610 jatuh

Baca: 2 Kelakuan Paling Menyebalkan yang Dilakukan Penumpang Pesawat Terbang

Pria 39 tahun itu adalah karyawan sebuah pabrik makanan ternak di Malaysia.

Kepala kepolisian setempat Jefri Md Zain, kepada Bernama, membenarkan insiden itu dan menegaskan investigasi masih berlanjut.

(Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus WNI Sembunyi di Roda Pesawat di Bandara Penang, BP3TKI Akui Tak Bisa Berbuat Banyak

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas