Paul Tewas Usai Alat Vitalnya Digigit Buaya saat Jala Ikan di Sungai
Seekor buaya tiba-tiba menangkap dan menyeret tubuh dari pria yang berasal dari Harare tersebut ke dalam air
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Kasus serangan buaya di beberapa daerah sering terjadi.
Akibat serangan buaya, korban bisa mengalami luka-luka bahkan hingga meninggal dunia.
Kejadian serangan buaya terhadap manusia terjadi lagi, kali ini di Zimbabwe.
Dilansir dari Daily Mirror (17/5/2019), seorang penjual ikan terbunuh setelah seekor buaya berukuran besar menggigit alat vitalnya ketika ia melempar jala dengan saudaranya.
Paul Nyamhanza (27) dilaporkan sedang melempar jala ikan bersama saudara laki-laki Yeremia (19) di sebuah pertanian di Beatrice, sebuah desa di Zimbabwe ketika serangan itu terjadi.
Seekor buaya tiba-tiba menangkap dan menyeret tubuh dari pria yang berasal dari Harare tersebut ke dalam air.
Sementara Yeremia lolos dari rahang reptil itu dan segera melaporkan serangan ke penjaga taman.
Ketika Yeremia dan penjaga tiba di tepi air, yang bisa mereka lakukan hanyalah menarik tubuh Paul keluar dari air.
Namun ketika mereka kembali ke darat, mereka terkejut menemukan alat vital Paul telah hilang.
Inspektur Tendai Mwanza, dari kepolisian provinsi Mashonaland Timur, memperingatkan agar tidak memancing di perairan yang penuh buaya.
Baca: Diperkirakan 7 Buaya Berkeliaran di Perairan Nusakambangan, Nelayan Diimbau Waspada
Dia mengatakan kepada, "Saya mengonfirmasi kematian seorang pria dari Hopley di Harare, yang diserang oleh buaya di sebuah bendungan di Beatrice.
"Mendiang sedang menebar jala ikan ketika dia diserang oleh reptil."
Sementara itu, dikutip dari Daily Mirror, buaya bertanggung jawab atas kematian ratusan orang setiap tahunnya.
Baca: Kenakan Tanktop Warna Hitam, Nikita Mirzani Unggah Foto Menyusui si Buah Hati, Begini Faktanya
Satu studi menunjukkan jumlah serangan buaya Nil adalah antara 275 dan 745 setahun, dengan sekitar 63% terbukti fatal.
Dilaporkan jumlahnya diperkirakan sebagian besar berada di wilayah Afrika.