Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Pilot Ternama Jepang: Kasus MH-370, Ada yang Disembunyikan Pemerintah dan Malaysia Airlines

Hiroshi Sugie mengungkapkan adanya sesuatu yang dirahasiakan pemerintah Malaysia dan tak diungkapkan kepada umum terkait jatuhnya pesawat tersebut.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Pilot Ternama Jepang: Kasus MH-370, Ada yang Disembunyikan Pemerintah dan Malaysia Airlines
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Pilot MH370 menghindari deteksi radar militer Malaysia menuju ke lautan Hindia. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Misteri jatuhnya pesawat maskapai penerbangan Malaysia Airlines MH360 hingga kini masih belum terungkap.

Kini seorang pilot ternama Jepang--yang memperoleh penghargaan dunia sebagai pilot pembawa pesawat Boeing terlama dan belum pernah terjadi kecelakaan--Hiroshi Sugie (73) mengungkapkan adanya sesuatu yang dirahasiakan pemerintah Malaysia dan tak diungkapkan kepada umum terkait jatuhnya pesawat tersebut.

"Pasti ada hal yang disembunyikan pemerintah Malaysia kepada umum dan saya tak percaya keterangan pemerintah Malaysia bahwa sistem komunikasi MH-370 mati terus secara total," ungkap Hiroshi Sugie dalam acara TV TBS Jepang, Senin (20/5/2019) malam waktu Jepang.

Pesawat MH-370 mulai bertolak dari Kuala Lumpur menuju Beijing jam 00.41 tanggal 8 Maret 2014.

Pada jam 01.21 menurut keterangan pemerintah Malaysia, sistem komunikasi MH-370 mati semua, tak terdeteksi di layar monitor terminal pesawat mana pun.

Baca: Polisi Nagano Ciptakan 3 Cara Mengantisipasi Kasus Penipuan Lewat Telepon yang Kini Marak di Jepang

Hal itu terdeteksi awal oleh pengontrol pesawat di bandara Ho Chi Minh Vietnam jam 01.38 yang kemudian mengontak Bandara Kuala Lumpur adanya keanehan tak melihat jejak MH-370 di radar mereka.

BERITA REKOMENDASI

Pesawat membawa 239 penumpang dan selama 6 jam 40 menit menurut Hiroshi Sugie terus mengudara dan terakhir berada di sebelah barat Australia, sekitar 2.000 kilometer Australia--sengaja menceburkan diri ke lautan yang sangat luas dan dalam, pilot bunuh diri.

Pilot MH370 (kanan) bersama temannya sebagai pendukung kuat Anwar Ibrahim, oposisi pemerintah Malaysia.
Pilot MH370 (kanan) bersama temannya sebagai pendukung kuat Anwar Ibrahim, oposisi pemerintah Malaysia. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Setelah MH-370 memutuskan sistem komunikasi, pesawat yang dipiloti Zaharie Ahmad Shah (53) asal Penang itu menuju lautan Hindia memutar lewat ujung utara Sumatera untuk menghindari radar militer Malaysia supaya tak terjejak," kata Hiroshi Sugie.

Zaharie memiliki misi tertentu buat dirinya saat itu dan untuk melancarkan misinya tersebut dia melakukan sesuatu kepada First Officer (wakil pilot) Fariq Abdul Hamid (27) dengan mengancam, mengikatnya di bangku dan memplester mulutnya supaya tidak ribut.

Apa Misi Zaharie?

"Pilot itu pengagum berat Anwar Ibrahim (71) yang dipenjara dalam kasus sodomi. Saat pesawat berada dekat Pulau Cocos di Samudera Hindia, pilot membuat berkomunikasi lagi dengan pemerintah Malaysia, meminta agar Anwar dibebaskan dari penjara," tambahnya.


Apabila permohonannya dikabulkan, maka diperkirakan pilot akan mendaratkan pesawatnya di Kepulauan Cocos tersebut sebagai bandara internasional.

Baca: Gubernur Anies Jadi Pembicara KTT U20 Mengenai Perubahan Iklim di Tokyo Jepang

Tentu saja pemerintah Malaysia menolak permohonan tersebut dan pilot kesal dan memutuskan untuk bunuh diri bersama para penumpang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas