Aung San Suu Kyi Ucapkan Belasungkawa untuk Satoshi Koyama, Korban Penikaman di Jepang
Aung San Suu Kyi, Penasihat Nasional Myanmar menyampaikan ucapan belasungkawa untuk Satoshi Koyama, korban tewas akibat penikaman di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Aksi penikaman yang terjadi di Kawasaki, Selasa (28/5/2019) mengakibatkan dua orang tewas, yakni bocah kelas sekolah dasar berusia 11 tahun dan seorang pria berusia 39 tahun bernama Satoshi Koyama.
Sang pelaku penikaman belakangan diketahui bunuh diri.
"Saya menyampaikan duka cita yang paling mendalam, termasuk pula dari rakyat Birma kepada sahabat Jepang saya Satoshi Koyama," demikian isi surat Aung San Suu Kyi, Penasihat Nasional Myanmar kepada istri Satoshi Koyama yang diungkapkan Kemenlu Jepang, Jumat (31/5/2019).
Baca: Peneliti Asal Jepang Ungkap Manfaat Dahsyat Puasa
Satoshi Koyama adalah pegawai Kementerian Luar Negeri Jepang spesialis Myanmar. Surat belasungkawa Suu Ki tertanggal 30 Mei 2019.
"Saya sangat terkejut setelah mendengar kejadian penikaman di Kawasaki," ungkap surat pribadi Suu Kyi.
Koyama pernah bekerja cukup lama di kedutaan Jepang yang ada di Myanmar dan dia sangat menyukai Myanmar yang tertulis di situs pribadinya.
Saat berkunjung ke Jepang 13 April 2013, Suu Kyi didampingi pula oleh Koyama sebagai penerjemahnya.
"Saya sangat terkesan sekali dengan penerjemahan Koyama, penguasaan bahasa Birma nya sangat bagus. Dia juga orang yang sangat baik dan memiliki personalitas yang sangat bersahabat. Saya merasa kehilangan sekali untuk dunia diplomasi antara Myanmar dan Jepang," ungkapnya.
Pada saat kejadian penikaman 18 orang di dekat Stasiun Noborito, Kawasaki, Koyama berusaha menyelamatkan dan melindungi anak-anak.
Baca: Belasan Orang Ditusuk, 13 di Antaranya Pelajar SD di Jepang, Sang Pelaku Coba Bunuh Diri
Dia memasang badannya untuk melindungi anak-anak terhadap aksi penikaman yang membabi buta kepada sedikitnya 13 anak-anak sekolah dasar Karitas.
Akibatnya Koyama kena tusukan sangat dalam dan meninggal dunia di rumah sakit.
Korban 16 Orang
Sebelumnya, masyarakat Jepang dikagetkan dengan kasus penusukan terhadap 16 orang, 13 di antaranya siswa SD dan sisanya usia dewasa.
Dua orang korban (satu dewasa dan satu anak-anak) kini dalam keadaan koma akibat luka parah yang dideritanya.
"Belum diketahui mengapa seorang lelaki usia 40 tahunan tiba-tiba melakukan penusukan terhadap 16 orang di dekat lokasi penjemputan anak sekolah dekat Stasiun Noborito Kawasaki. Sementara pelakunya yang membawa dua pisau ditangkap dengan darah di lehernya, berusaha menusuk lehernya sendiri," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (28/5/2019).
Peristiwa penusukan terjadi Selasa (28/5/2019) sekitar jam 07.45 pagi waktu Jepang.
Teriakan keras terdengar membuat masyarakat sekitar ke luar lalu menelpon polisi dan ambulance karena melihat banyak darah dan upaya pembunuhan oleh seorang lelaki kepada 16 orang di dekat Stasiun Noborito Kawasaki.
Anak pelajar dari SD Karitas itu berhamburan dan kena tusukan, serta satu orang luka parah mengalami koma, beserta seorang dewasa yang saat ini berada di Rumah Sakit St. Mariana Medical College Hospitaldi Miyamaeku Kawasaki.
Petugas rumah sakit menyatakan banyak korban terluka yang umumnya anak kecil serta tiga dewasa.
Polisi masih terus mengusut kejadian tersebut, mencari tahu motif penusukan tersebut.
Kepolisian juga masih menunggu pulihnya pelaku yang menusuk lehernya sendiri dan dalam perawatan di bagian gawat darurat.
Selain itu polisi menemukan dua buah pisau sebagai barang bukti dan akan diselidiki sidik jari memastikan pelaku membawa kedua pisau tersebut dalam kasus penusukan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.