Di Swedia, Anggota DPR Hidup Sederhana, ke Kantor Naik Angkutan Umum dan Tak Ada Rumah Dinas
"Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan," ujar Per-Arne Hakansson, anggota parlemen Swedia dari Partai Sosial Demokrat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SWEDIA - Gaji tinggi dan fasilitas mewah menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang ingin menjadi anggota DPR atau parlemen.
Namun, tidak demikian halnya dengan Swedia.
Di negara ini para anggota DPR hidup amat bersahaja.
"Kami ini tak berbeda dengan warga kebanyakan," ujar Per-Arne Hakansson, anggota parlemen Swedia dari Partai Sosial Demokrat.
"Tugas utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistemewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi," kata Hakansson.
"Yang membuat kami istimewa adalah kesempatan untuk ikut menentukan kebijakan negara," imbuhnya.
Baca: Seorang Pengusaha China Terbukti Lakukan Hubungan Terlarang dengan 25 Siswi SMP
Semua anggota DPR Swedia tidak mendapatkan mobil dinas atau tunjangan untuk membeli mobil.
Parlemen hanya punya tiga mobil dinas berjenis Volvo S80.
Ketiga mobil ini hanya diperuntukkan bagi ketua dan tiga wakilnya serta hanya boleh dipakai untuk tugas-tugas parlemen.
Untuk urusan mobilitas, anggota DPR boleh menggunakan trasportasi umum secara cuma-cuma.
Baca: Detik-detik Soekarno Tahu Dirinya akan Dieksekusi Mati, Langsung Tenang seusai Baca 1 Ayat Alquran
Mengapa tak ada mobil untuk anggota DPR?
"Kami bukan perusahaan taksi," kata pejabat parlemen, Rene Poedtke.
Ia menjelaskan tiga mobil dinas milik parlemen tak boleh dipakai untuk mengantarkan anggota DPR dari kantor ke rumah.