Kalangan Mafia Jepang Ternyata Sangat Suka Anggrek, Dianggap Lambang Kesejahteraan dan Keberuntungan
Kalangan mafia Jepang (yakuza) ternyata sangat suka dengan anggrek dan bunga-bunga sebagai lambang kesejahteraan dan keberuntungan bagi sekelilingnya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kalangan mafia Jepang (yakuza) ternyata sangat suka dengan anggrek dan bunga-bunga sebagai lambang kesejahteraan dan keberuntungan bagi sekelilingnya.
"Saya selama berusaha 33 tahun ini aman-aman saja, tak ada ancaman atau gangguan dari kalangan yakuza. Bahkan mereka tampaknya sangat suka dengan anggrek," kata CEO dan pemilik Kurosu Youranen Co.Ltd, Kurousu Hideyuki (55).
Kurousu Hideyuki juga memasok anggrek untuk berbagai keperluan, misalnya pembukaan kantor baru, untuk klub malam di Ginza, untuk pergantian pimpinan perusahaan besar dan sebagainya.
Indahnya anggrek terutama anggrek bulan yang putih dan berukuran besara, hasil pembibitan dan perkembangan biotek yang dilakukan Kurousu tersebut, membuatnya jadi sangat terkenal di Jepang.
Termasuk di kalangan klub malam yang juga seringkali didatangi para anggota yakuza Jepang terutama di Ginza dan beberapa klub malam besar dan terkenal di Jepang.
"Pengiriman bunga anggrek kami sampai ke Fukuoka, tapi belum pernah ke Okinawa. Juga tidak melayani pengiriman ke luar Jepang. Kalau ada agen penjualan yang kirim ke luar negeri ya silakan saja, tetapi kami hanya pengiriman dalam negeri Jepang saja," tambahnya.
Begitu indah dan berharganya anggrek bulan yang diproduksinya, dengan harga bisa mencapai ratusan ribu yen, perlakuan pengiriman pun biasanya dengan truk kirim khusus berpendingin dengan udara terkontrol sekitar 25 derajat Celcius.
"Ada pula yang dikirim lewat biro jasa pengiriman swasta. Namun mereka tak tahu sampai kapan karena biaya pengirimannya naik terus semakin mahal. Jadi kita buat truk pengiriman sendiri," jelasnya.
Pengalaman Kurousu pun sampai ke Dubai dan Timur Tengah.
"Kita sempat pameran di Eropa dan Timur Tengah, ada konsumen dari Dubai dan Timur Tengah yang memesan anggrek kami, bahkan meminta kalau bisa dibuat dan dikembangkan pula di sana. Repot ya susah sekali buat anggrek di tengah guruh pasir dengan cuaca sangat tidak menentu dan angin kencang berdebu pasir," kata dia.
Meskipun demikian apabila orang kaya di Dubai misalnya dengan uang mereka kemudian meminta dibuatkan kebun anggrek, tentu akan makan biaya sangat mahal bagi perawatan dan kontrolnya.
"Anggrek kita cantik juga kalau dipajang di istana-istana Arab Timur Tengah sana tambahnya. Maka tidak heran banyak orang Arab yang kemudian sangat tertarik pula dengan anggrek kita," katanya.
Meskipun demikian diakuinya paling bagus pembiakan dan pengembangan anggrek terbaik di Indonesia yang berada di sekitar lintasan ekuator.
Sedangkan untuk berbisnis, investasi di Indonesia, Kurousu masih terus berpikir serius hingga kini.
"Kalau dipajang di tempat ibadah mungkin bagus ya, kan orang Indonesia beragama semua dan anggrek pasti bisa diterima oleh semua agama bukan? Bisa juga mungkin di sekolah dan di kantor-kantor," ujarnya.
Demikian juga untuk keperluan kantor di pintu masuk sebagai pajangan, atau pun juga di rumah pribadi setiap orang bisa jadi pajangan di pintu masuknya membuat suasana dan lingkungan rumah tampak semakin cerah dan indah, memberikan kebahagiaan bagi semua orang.
Bisnis anggrek di Jepang kini sudah semakin sedikit. Di Jepang sendiri sekitar 200 pengusaha anggrek. Namun yang besar seperti milik Kurousu menurutnya sangat sedikit.
"Ya yang besar seperti saya ini mungkin hanya sekitar 10 perusahaan saja se-Jepang. Penjualan kebanyakan di Kanto dan di Kansai, jarang ke selatan seperti Fukuoka meskipun ada juga," kata dia.
Jumlah pengusaha anggrek yang semakin sedikit ini karena persaingan sangat ketat dan orang bisa langsung memesan ke produsen anggrek yang bersangkutan.
Tak perlu lagi lewat pedagang besar atau pedagang kecil dan toko, berkat online bisnis lewat internet saat ini.
Info lengkap Yakuza dapat dibaca gratis di www.yakuza.in.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.