Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejahatan Kalangan Mafia Jepang Yakuza Mulai Merambah Dunia Internet

Mafia Jepang (Yakuza) kini mulai beralih melakukan penipuan lewat dunia internet, meskipun cara-cara tradisional tetap masih terus dilakukan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kejahatan Kalangan Mafia Jepang Yakuza Mulai Merambah Dunia Internet
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
James Stern, mantan agen FBI kelahiran Asakusa Tokyo, Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mafia Jepang (Yakuza) kini mulai beralih melakukan penipuan lewat dunia internet, meskipun cara-cara tradisional tetap masih terus dilakukan seperti pemerasan dan sebagainya.

"Perubahan dunia sangat cepat saat ini terutama terkait internet di mana Yakuza sudah mulai banyak dan fokus dunia internet. Meskipun cara tradisional tetap dilakukan seperti pemerasan, ancaman, pembunuhan dan sebagainya," kata James C Stern, mantan anggota FBI dalam jumpa pers, Jumat (20/6/2019) di klub wartawan Jepang.

James C Stern sudah sekitar 30 tahun menekuni dunia Yakuza Jepang.

James juga kini dengan rekanannya membuka perusahaan dengan nama Global Gaming and Resort Security di Las Vegas sebagai CEO.

Pengalamannya sebagai anggota FBI juga melihat potensi besar narkoba untuk memperkaya diri dengan cepat di mana pun berada.

Dulu tahun 90-an awal James menyelidiki kasus banyaknya peredaran narkoba di Honolulu termasuk pencucian uang dan perjudian.

James Stern, mantan agen FBI kelahiran Asakusa Tokyo, Jepang.
James Stern, mantan agen FBI kelahiran Asakusa Tokyo, Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Berita Rekomendasi

"Saya juga kerja sama erat dengan badan kepolisian Jepang (NPA) dan mereka kerjanya luar biasa hebat, sangat rinci. Saya puji setelah lama bekerjasama dengan NPA," lanjutnya.

Saat penyadapan kepada Yakuza dengan teknologi canggih yang dipasok FBI pihak polisi Jepang pun banyak belajar dari Amerika mengenai penyadapan.

"Tentu saja saya juga didampingi petugas dari kepolisian Jepang karena semua kegiatan dan kode-kode semua pakai bahasa Jepang. Bahasa terkait budaya pula sehingga kita mesti mengerti kata orang Jepang mengatakan ‘hai’ bukan berarti dia setuju atau iya, tapi bisa juga kebalikan. Di sanalah kita banyak dibantu polisi Jepang saat penangkapan bos Yakuza Jepang di masa lalu," jelasnya.

Baca: Oknum Anggota Kepolisian Diduga Terlibat Teror Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan

James juga melihat kasino Jepang yang tahun ini akan dibuka juga dipercaya telah dilakukan pengaturan dengan baik oleh peraturan dan lainnya.

"Saya percaya pemerintah Jepang pasti telah mempersiapkan segalanya mulai aturan sampai perangkat kerasnya sehingga saat beroperasi pasti akan berjalan dengan baik," ujar dia.

Dengan pembukaan kasino belajar dari tempat judi di Macau dan Las Vegas, James mengakui akan banyak perubahan setempat.

Lapangan kerja semakin terbuka luas, turis semakin banyak dan sebagainya.

"Tapi antisipasi dan pengawasan serta kontrol ketat harus selalu dilakukan ke lapangan secara menyeluruh dan terkoordinasi serta berkesinambungan," kata James.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas