AS Disebut Dalang di Balik Kritisnya Situasi Ekonomi Venezuela
Sanksi AS disebut mempengaruhi perekonomian Venezuela, bahkan mereka juga menyalahkan AS.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Camacaro mengklaim bahwa selama perayaan May Day, sekitar 150.000 orang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi pro terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Sementara hanya 3.000 orang yang melakukan unjuk rasa pro-Guaido.
"Saya tidak yakin ia (Guaido) memiliki peluang untuk memenangkan pemilihan umum di Venezuela, terutama setelah semua yang terjadi dalam enam bulan terakhir. Ia hanya anggota Majelis Nasional," ujarnya.
Venezuela kini sedang mengalami krisis ekonomi-politik yang meningkat sejak Januari lalu, setelah Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara dalam upaya untuk menggulingkan Maduro.
AS pun mengakui Guaido dan mulai menjatuhkan sanksi terhadap Venezuela lalu membekukan miliaran dolar aset negara itu.
Baca: Moeldoko: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Bukan Lagi Agenda Prioritas
Sedangkan Rusia mengakui Maduro yang terpilih secara konstitusional sebagai satu-satunya presiden Venezuela.
Rusia menyebut AS telah 'mencekik' negara itu dengan sanksinya, dalam upaya untuk menyeret Venezuela masuk dalam kekacauan dan mendapatkan kendali atas cadangan minyak serta gas terbesar di dunia.
Sementara itu, Maduro menyebut Guaido sebagai boneka AS dan menuding AS telah mengatur kudeta terhadap dirinya untuk memaksa perubahan pemerintahan dan mengklaim sumber daya petrokimia negara yang luas.