Kebakaran Hutan di Amazon Semakin Meluas, Aktivis Menyalahkan Presiden Brasil
Kebakaran hutan di Amazon, Brasil telah mengalami peningkatan sebesar 84 persen dari periode sebelumnya di tahun 2018.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Kebakaran hutan di Amazon, Brasil telah mengalami peningkatan sebesar 84 persen dari periode sebelumnya di tahun 2018.
TRIBUNNEWS.COM - Hutan Hujan Amazon merupakan hutan yang memegang sejumlah besar oksigen di dunia.
Saat ini, Hutan Amazon mengalami kebakaran hebat yang menurut para ahli belum pernah melihat kejadian se-ekstrem ini sebelumnya.
Lembaga Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) telah mencatat lebih dari 74 ribu kebakaran di Hutan Amazon selama tahun 2019.
Baca: Fakta Hutan Amazon yang Alami Kebakaran Terparah, Jadi Keajaiban Dunia hingga Keberadaan Suku Asli
Baca: Hutan Hujan Amazon Dilanda Kebakaran Hebat, Ada Lebih dari 72 Ribu Titik Api hingga Agustus 2019
Hal tersebut meningkat sebanyak 84 persen pada periode yang sama pada tahun 2018.
Dikutip dari Global News, kejadian kebakaran yang terjadi di Hutan Amazon ini merupakan jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 2013.
Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 40.136 titik api membakar wilayah Hutan Amazon.
Tahun terburuk kedua adalah di 2016, dengan kejadian 68.484 kebakaran di Hutan Amazon.
Hutan Amazon dianggap penting dalam perang melawan pemanasan global karena kemampuannya menyerap karbon dari udara.
Hutan Amazon juga sering disebut "Paru-paru Bumi", karena lebih dari 20 persen oksigen di dunia diproduksi di sana.
Brasil merupakan negara yang memiliki bagian terbesar dari 670 juta hektar hutan atau 60 persen, yang merupakan rumah bagi lebih banyak spesies daripada tempat lain di planet ini.
Baca: Hutan Amazon Terbakar, Simak Deretan Fakta Hutan Hujan Terluas dan Paru-paru Dunia Terbesar Ini
Baca: Kebakaran hutan di Amazon mencapai rekor, kata badan antariksa Brasil
Namun, tidak seperti di ekosistem lain, para ilmuwan mengatakan kebakaran hutan di Amazon tidak alami.
Deforestasi dianggap sebagai faktor utama di balik angka yang mengkhawatirkan.
Para pecinta lingkungan juga menyalahkan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, dengan mengatakan kebijakannya hanya mengancam hutan lebih banyak.