TERPOPULER: Gojek Masuk ke Malaysia, Politisi Sebut Pekerjaan Driver Lecehkan Kaum Muda
Gojek mendapat restu masuk ke Malaysia tapi ditolak karena pekerjaan jadi driver dianggap melecehkan martabat kaum muda.
Penulis: Sri Juliati
"Kami berharap, kompetensi inti kami dapat saling melengkapi untuk keduanya, saya tidak percaya pada kompetisi di mana kita semua bertarung satu sama lain hingga akhirnya yang terakhir mati, " ucapnya seperti dilansir dari Malay Mail, Sabtu (24/8/2019).
Berbeda dengan Dego Ride, pemilik perusahaan Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail justru tidak setuju dengan adanya Gojek di Malaysia.
Dikutip dari Nikkei Asian Review, ia mengatakan, asosiasi taksi menentang langkah-langkah untuk memperkenalkan transportasi sepeda motor.
Mereka ingin pemerintah untuk fokus pada menciptakan lapangan persaingan yang setara antara perusahaan ride-hailing dan para pengemudi taksi.
"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, kaum muda kita layak lebih baik dari itu," kata Shamsubahrin kepada wartawan di Kuala Lumpur.
3. Sejumlah politisi Malaysia ikut menolak
Penolakan juga datang dari sejumlah politisi Malaysia.
Khairuddin Aman Razali, misalnya.
Politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.
"Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin yang bertentangan dengan hukum Syariah."
Demikian bunyi pernyataan resmi dari Razali, seperti diberitakan harian lokal Malay Mail, Jumat (23/8/2019).
Selain itu, dia menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan sepeda motor dan memengaruhi kualitas transportasi massal.
Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, itu juga mengkhawatirkan memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi.
Selain Razali, rekan satu partainya, Husain Awang, juga mengungkapkan hal serupa.