Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Insiden Penikaman di Lyon Prancis Selatan, Satu Orang Tewas, Sembilai Lainnya Terluka

Satu orang tewas, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pisau yang terjadi di kawasan metro Laurent-Bonnevay.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Insiden Penikaman di Lyon Prancis Selatan, Satu Orang Tewas, Sembilai Lainnya Terluka
Sputnik News
Satu orang tewas, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pisau yang terjadi di kawasan metro Laurent-Bonnevay di Villeurbanne, Lyon, Prancis, sekitar pukul 16.30 waktu setempat. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LYON - Kantor berita Prancis melaporkan, seorang tersangka yang ditahan dalam serangan pisau di Lyon telah mengaku kepada aparat kepolisian setempat bahwa dirinya adalah warga Afghanistan yang lahir pada 1986 silam.

Meskipun tidak ada konfirmasi resmi terkait kebenaran informasi tersebut.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (1/9/2019), menurut BFM TV, tersangka penyerangan itu tidak terdaftar dalam database kepolisian Prancis sebagai individu yang dicurigai rentan terhadap kegiatan radikal Islam.

Sedangkan motif penyerangan tersebut hingga kini belum diketahui.

Sebelumnya, dilaporkan satu orang tewas, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pisau yang terjadi di kawasan metro Laurent-Bonnevay di Villeurbanne, Lyon, Prancis, sekitar pukul 16.30 waktu setempat.

Polisi Prancis kini tengah memburu pelaku kedua, karena kemungkinan serangan itu tidak dilakukan sendirian.

Serangan Pisau di Prancis
Satu orang tewas, sementara sembilan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan pisau yang terjadi di kawasan metro Laurent-Bonnevay di Villeurbanne, Lyon, Prancis, sekitar pukul 16.30 waktu setempat.
Berita Rekomendasi

Sebelumnya, sebuah video yang diposting di media sosial Twitter menunjukkan salah satu pelaku penyerangan telah ditahan oleh pejalan kaki lain sebelum kedatangan polisi.

Menurut kantor berita AFP, Kantor Kejaksaan Anti-Teror Nasional Prancis memang memantau situasi tersebut namun tidak bertanggung jawab atas kasus ini.

Prancis memang telah meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya sejumlah serangan mematikan yang dilakukan para ekstrimis pada 2015 dan 2016 lalu.

Namun dalam serangan yang baru saja terjadi itu, pelaku menyerang orang-orang yang tengah menunggu di halte bus.

Setelah melakukan aksinya, pelaku kemudian berlari menuju stasiun bawah tanah sebelum akhirnya ditangkap oleh warga lokal lainnya serta petugas transportasi, seperti yang disampaikan Wali Kota Lyon, Gerard Collomb.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas