Ibu Ini Marah Seusai Dapat Struk dari Karyawan Kafe, Tulis Hinaan ke Anaknya 'Anak yang Mengerikan'
Seorang ibu marah usai mendapatkan struk pembelian dari sebuah kafe yang didatanginya, di Christchurch, Selandia Baru,
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu marah seusai mendapatkan struk pembelian dari sebuah kafe yang didatanginya, di Christchurch, Selandia Baru.
Ibu yang bernama Kimberly Sze marah seusai seorang karyawan kafe tersebut mencap anaknya yang berumur dua tahun dengan sebutan "anak yang mengerikan" yang tertera dalam struk pembelian tersebut.
Dilansir dari laman Mirror.co.uk, Selasa (5/11/2019), dirinya pun mengecam kedai kopi bernama Coffee Supreme "tidak sopan".
"Putriku sudah bersikap sopan dan ramah dan kami tidak pernah meninggalkan kekacauan di sana," tulisnya melalui akun Facebook.
Baca: Pasal Penghinaan terhadap Presiden Diatur RUU KUHP
Baca: Wanita Pemilik Kafe Ditemukan Tewas Setengah Telanjang di Gresik, Diduga Dibunuh Rekan Kerjanya
“Dia tidak pernah meninggalkan teror, tidak pernah mengalami kehancuran, tidak pernah menyebabkan masalah dan orang bertemu dengan putriku hari ini selalu mengomentari betapa imut dan manisnya dia, jadi masalah apa yang sebenarnya terjadi?" ungkapnya.
Sekarang Kimberly bersumpah untuk tidak pernah kembali ke kafe tersebut, yang sebelumnya sering ia kunjungi.
Kimberly juga mengatakan cara kafe tersebut meninggalkan struk bertuliskan hinaan kepada anakanya pun juga dinilai sangat kasar.
“Tidak hanya kasar tetapi juga cara yang benar-benar tidak tepat untuk mengidentifikasi pelanggan,” imbuhnya di posting dalam Facebooknya.
Terlepas dari kekecewaan Kimberly dengan karyawan Coffee Supreme, dia mengatakan manajemen Supreme Coffee telah "meminta maaf sebesar-besarnya" setelah dia menghubungi mereka.
"Supreme benar-benar hebat dalam tanggapan mereka dan tindakan cepat untuk mengatasi masalah ini," kata ibu itu kepada Daily Mail Australia.
Baca: Itinerary Christchurch 3 Hari 2 Malam untuk Wisatawan yang Baru Pertama ke Selandia Baru
Dalam sebuah posting Facebook pada hari Minggu, manajemen Coffee Supreme mengatakan:
"Kami membuat kesalahan selama akhir pekan dan menyinggung seorang pelanggan, sebuah keluarga muda yang berusaha menikmati momen normal mereka."
"Kami sangat menyesal dan ingin meminta maaf kepada publik."
(TRIBUNNEWS.COM/Garudea Prabawati)