Oposisi Gagal Jatuhkan PM Jepang Lewat Sakura no Miru Kai, Apa Itu Sakura no Miru Kai?
Sejak awal November ini sudah dua minggu lebih oposisi Jepang mempermasalahkan anggaran Sakura no Miru kai.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejak awal November ini sudah dua minggu lebih oposisi Jepang mempermasalahkan anggaran Sakura no Miru kai (kumpulan melihat Sakura) alias ber-Hanami bersama yang semula hanya 17,66 juta yen, tahun 2020 mendatang melonjak drastis hingga 57 juta yen.
PM Jepang berhasil menjelaskan di parlemen, lalu muncul cecaran uang makan malam 5.000 yen di Hotel New Otani mana cukup untuk satu orang?
Minggu lalu PM Shinzo Abe selama 30 menit menjelaskan kepada pers di kantor PM Jepang bahwa tidak ada uang apa pun masuk ke kelompok pendukungnya.
"Uang yang diterima 500 yen dari para pendukung, semuanya diserahkan ke Hotel New Otani dan ada bukti kuitansinya," kata PM Abe.
Baca: Nyaris Tak Ada yang Bela Sukmawati, Putri Proklamator Soekarno, Tante Puan Maharani, Ini Respon PBNU
Putuslah harapan oposisi menjatuhkan PM Jepang kali ini karena semua telah terjawab dengan jelas.
Apa itu Sakurano Miru kai?
Pesta Melihat Bunga Sakura (Sakura no miru kai) adalah acara publik yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Jepang sejak 1952 (Showa 27), diadakan di Shinjuku Gyoen (taman Shinjuku) pada awal atau pertengahan April, ketika Yaezakura (bunga Sakura) sedang mekar penuh saat PM dipegang oleh Shigeru Yoshida.
Tahun 2019 ini pemerintah Jepang mengundang 18.200 orang, termasuk Menteri Negara, Wakil Menteri dan Sekretaris Parlemen, Anggota Parlemen, Pemberi Sertifikat, Sekretaris Jenderal.
Beberapa gubernur prefektur dan ketua parlemen, dan perwakilan lainnya dari berbagai bidang. Lalu juga artis, media massa, olahragawan dan para tokoh masyarakat.
Baca: Dijual di Toko Online, Baju Bayi Lengkap dengan Pel, Bayi Bisa Merangkak sekaligus Bersihkan Lantai
Baca: Polisi Jepang Buru Ryosuke Saito, Tersangka Pelaku Pembunuhan Terhadap Pacar
Mereka diundang untuk makan, minum minuman beralkohol, permen, dan sebagainya secara gratis.
Tak heran biayanya mencapai sekitar 55 juta yen.
Pada 15 Oktober 2019, Kabinet Abe mengatakan, "Perdana Menteri mengundang orang-orang yang telah mencapai prestasi dan prestasi di berbagai bidang, menghibur kesulitan sehari-hari mereka, dan mengadakan acara publik kabinet untuk berbicara secara dekat. Saya percaya itu bermakna dan bermakna."