Paus Fransiskus di Jepang: Persenjataan Nuklir untuk Perdamaian Bukan untuk Mengancam
Paus Fransiskus yang tiba di Nagasaki, Minggu (24/11/2019) pagi menekankan mengenai penghapusan persenjataan nuklir di dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Paus Fransiskus (Jorge Mario Bergorio) yang tiba di Nagasaki, Minggu (24/11/2019) pagi menekankan mengenai penghapusan persenjataan nuklir di dunia.
"Persenjataan nuklir dimiliki sebuah negara jangan asal bicara untuk menjaga perdamaian saja. Tetapi harus diingat pula persenjataan nuklir itu ada perlu ditekankan bukan untuk mengancam negara lain," kata Paus Fransiskus saat berbicara di lokasi jatuhnya bom atom di Nagasaki, Minggu (24/11/2019).
Sekitar jam 10.17 waktu Jepang, Paus Fransiskus menerima karangan bunga dengan tulisan Pope Francesco dari saksi mata saat jatuhnya bom atom di Nagasaki yaitu Fukabori Shikemi (88) dan Shimodaira Sakue (84) di tengah suasana gerimis.
Kedua saksi mata itu saat bom atom dijatuhkan Amerika Serikat ke Nagasaki, masih berusia 14 tahun dan 10 tahun. Keduanya masih ingat sekali kejadian tersebut.
"Bagi keluarga atau saksi mata saat bom atom di masa lalu, kami merasakan keprihatinan kepada keluarga tersebut yang mungkin ada di sini. Mari kita bersatu berdoa bersama untuk kekuatan bagi semua, berusaha bersama untuk membebaskan persenjataan nuklir dunia. Dengan bersama dan karya Tuhan kita pasti bisa," kata Paus Fransiskus.
Baca: Angin Kencang, Topi Paus Fransiskus Terpaksa Dilepas Saat Tiba di Jepang
Baca: Pembeli Rumah Dijanjikan Pemandangan Taman Lengkap dengan Kolam, Ternyata Terbuat dari Plastik
Kekayaan alam yang ada menurut Paus harus digunakan dengan bijaksana.
"Jutaan orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Meskipun demikian, kita semua harus bersepakat dengan konsensus bersama, kerja sama, saling percaya terutama kalangan politisi untuk menjaga kelestarian alam dan menjauhkan persenjataan nuklir. Kalau kepercayaan bersama itu hilang, rusaklah kehidupan ini," kata Paus Fransiskus.
Kerja sama pun harus dilakukan bersama bukan hanya kalangan politisi, masyarakat umum atau biasa tetapi sampai kepada masyarakat paling bawah pun harus saling bergandengan tangan bersama menciptakan perdamaian dunia.
Saat bom nuklir jatuh di Nagasaki 9 Agustus 1945, sekitar 8.500 kalangan katolik meninggal dunia dan belasan pastor katolik saat itu juga dibunuh.
"Oleh karena itu perdamaian yang stabil dijaga kita bersama sangatlah kita harapkan bersama," kata Paus.
Sekitar pukul 14.00 waktu Jepang, Paus Fransiskus dijadwalkan memberikan misa bersama di Nagasaki Baseball Stadium dan akan tiba di Hiroshima jam 17.45 waktu Jepang.
Baca: Tokyo Jepang Tuan Rumah One Young World Summit 2021
Baca: Besok Kunjungan ke Jepang, Penerjemah Bahasa Paus Fransiskus Ternyata Mantan Muridnya di Argentina
Malam harinya jam 21.45 tiba kembali di Bandara Haneda Tokyo untuk menyelenggarakan misa Katolik bersama jam 16.00 serta bertemu Kaisar Jepang Naruhito jam 11.00 dan bertemu PM Jepang Shinzo Abe jam 15.00 waktu Jepang.
Bagi penggemar Jepang dapat bergabung ke dalam WAG Pecinta Jepang email: info@jepang.com
.