Islamphobia di Australia, Wanita Hamil Berhijab Dipukuli Pria di Sebuah Cafe
Dalam hitungan detik, wanita yang hamil besar ini diserang dan setelah terjatuh, lalu diinjak kepalanya.
Editor: Hasanudin Aco
Rana yang mengenakan jilbab ini sedang hamil 38 minggu.
Dan menurut keterangan saksi di TKP, Stipe sempat melontarkan kata-kata tentang "orang Islam" sebelum menyerang korban.
Polisi sendiri menyatakan pihaknya akan menyelidiki apakah serangan ini bermotif Islamopohobia atau bukan.
"Investigasi kami masih pada tahap awal tapi tampaknya ini merupakan serangan random dan tanpa pemicu," ujar Inspektur Polisi Parramatta, Lucas Sywenkyj.
Setelah menjalani perawatan di RS setempat, Rana mengungkapkan pengalamannya itu melalui postingan di akun medsosnya.
Dia mengatakan bahwa warga masyarakat Muslim di sini sudah terbiasa menjadi sasaran tindakan Islamophobia.
"Saya lahir dan besar di Sydney, Australia. Saya seorang Muslimah," katanya.
"Saya telah mengalami pelecehan dan kebencian secara verbal dari warga Australia lainya. Tapi saya tak pernah berpikir serangan fisik seperti ini akan menimpa diriku," ujar Rana El Asmar.
"Saya bingung bagaimana bisa ada orang merasa berhak melecehkan manusia lainnya," tambahnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaku "melontarkan kebencian terhadap orang Islam sebelum memukul padahal dia tak mengenal saya atau agama saya."
"Saya tidak ingin serangan ini dialami siapa pun. Kita tak bisa membiarkan perilaku seperti ini menjadi norma dan hanya berdiam diri," kata Rana.
Wanita Berjilbab Paling Berisiko Diserang
Pekan lalu, laporan tentang Islamofobia dari Charles Sturt University (CSU) menyebutkan bahwa wanita berjilbab paling berisiko mengalami serangan.
Dari 349 insiden selama periode 2016/2017, hampir tiga perempatnya dilakukan terhadap perempuan. 96 persen korban perempuan ini mengenakan jilbab.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.