Brazil dan Argentina Terseok-seok Dihantam Kebijakan Tarif Trump ?
Trump menuliskan cuitannya di akun Twitter pribadinya dan menuding Brazil serta Argentina telah melakukan 'devaluasi besar-besaran' terhadap mata uan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Setelah cukup sengit berperang dagang dengan Tiongkok, Amerika Serikat (AS) kini membidik musuh baru lainnya yakni Brazil dan Argentina.
Hal itu menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump pada Senin lalu, yang mengumumkan penerapan tarif pada produk baja dan alumunium asal kedua negara penyumbang ekonomi terbesar di Amerika Selatan itu.
Lalu apa alasan Trump mengenakan tarif pada kedua negara itu ?
Dikutip dari laman Vox, Jumat (6/12/2019), Trump menuliskan cuitannya di akun Twitter pribadinya dan menuding Brazil serta Argentina telah melakukan 'devaluasi besar-besaran' terhadap mata uang mereka.
Di luar dari perselisihan dagang dengan AS, kedua negara tersebut memang tengah menghadapi masalah ekonomi mereka sendiri.
Baca: Kibarkan Bendera Perang Baru, Trump Punya Musuh Baru Selain Tiongkok?
Di Argentina, pemerintahan Presiden Mauricio Macri yang condong ke kanan sedang berjuang menghadapi krisis keuangan termasuk upaya dalam mengendalikan jatuhnya mata uang mereka, Peso.
Sementara mata uang Brazil sendiri, yakni Real Brazil (BRL) juga tengah terseok-seok baru-baru ini.
Menurut Departemen Keuangan AS, pada Mei 2019, baik Brazil maupun Argentina tidak termasuk dalam daftar negara-negara yang membutuhkan pengawasan serta perhatian lebih terkait praktik dari mata uang mereka.
Sehingga dengan kata lain, tarif yang dikenakan Trump pada produk dari kedua negara itu dapat memberikan tekanan lebih besar pada ekonomi Amerika Selatan, khususnya pada nilai mata uang Brazil dan Argentina.
Dalam perjalanan perang dagang AS-Tiongkok yang berlangsung sengit dan alot, Brazil dan Argentina sama-sama menuai keuntungan dari perselisihan tersebut.
Baca: Perang Dagang Trump Malah Bikin Memburuknya Sektor Manufaktur AS
Perlu diketahui, saat ini Brazil menjadi pemasok utama komoditas kedelai ke Tiongkok.
Sedangkan Argentina telah membuat kesepakatan untuk mengekspor soymeal atau pakan ternak ke Tiongkok.
Namun mengingat volatilitas negosiasi AS-Tiongkok serta tekanan yang diberikan Trump pada ekonomi global, belum jelas seberapa besar keuntungan yang akan diterima Brazil dan Argentina.
Presiden populis sayap kanan baru Brazil Jair Bolsonaro sebelumnya telah memperkuat hubungan antara Brazil dan pemerintahan Trump yang memiliki pemikiran yang sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.