McConnel, Harapan Terakhir Donald Trump
Pada hari Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat yang dikendalikan Demokrat secara resmi memakzulkan Trump.
Editor: Malvyandie Haryadi
Trump dan McConnell memang berbagi beberapa sifat, bahkan ketika sang senator mencoba untuk meredam kecenderungan presiden untuk drama tinggi.
Keduanya memanfaatkan momen-momen penting untuk melenturkan otot mereka dengan cara yang dikatakan lawan terlalu meregangkan batas kekuatan mereka.
Trump, misalnya, mendanai pembangunan beberapa dinding perbatasan AS-Meksiko dengan mengambil uang yang telah didedikasikan untuk program-program lain, sebuah langkah yang tidak biasa oleh seorang presiden yang menentang Kongres.
Pada bulan Februari, 2016, McConnell membuat marah Demokrat dengan menolak mempertimbangkan pilihan Presiden AS Barack Obama yakni Hakim Merrick Garland untuk bertugas di Mahkamah Agung setelah kematian Antonin Scalia.
Untuk semua dogmatinya yang legendaris, Demokrat berpikir McConnell kadang-kadang dapat ditekan untuk membungkuk.
Baca: Daftar Presiden Amerika Serikat yang Sempat Hadapi Pemakzulan, Bukan Cuma Donald Trump
Awal tahun ini, misalnya, ia merasa kesal ketika Demokrat mencapnya sebagai "Moscow Mitch" karena memblokir tambahan uang keamanan pemilu. Tak lama kemudian, dana tambahan mengalir melalui Senat.
Brian Fallon, mantan ajudan Schumer, mengatakan dalam negosiasi sebelumnya, McConnell telah menunjukkan pengetahuan yang rumit tentang prosedur kongres dan kemampuan membuat kesepakatan dengan Demokrat, tetapi dengan cara mereka disalahkan jika pemilih tidak merespons dengan baik.
Kumar mengatakan bahwa gaya pendiam McConnell, diselingi oleh jeda keheningan ekstra, dapat memaksa mereka yang duduk di seberang meja perundingan untuk mengisi kekosongan yang tidak nyaman dengan menggerakkan tangan mereka.
Orang-orang “terus-menerus terganggu oleh sifat patrician McConnell yang pendiam. Dia tidak perlu mengisi kesunyian dengan suaranya sendiri, "kata Kumar.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Satu-satunya harapan Trump saat ini ada pada pemimpin Senat McConnell