Wapres Ma'ruf Amin Minta Menteri Retno dan Prabowo Percepat Pembebasan Satu Sandera Abu Sayyaf
Ma'ruf Amin meminta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto cepat membebskan WNI yang disandera Abu Sayyaf.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mempercepat, upaya pembebasan seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sandera kelompok geriliya Abu Sayyaf di Filipina.
Diketahui, dari tiga WNI yang disandera sejak September lalu, dua diantaranya telah bebaskan pada Minggu (22/12/2019) lalu.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
"Sekarang lagi ditangani oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, sudah ada yang dibebaskan. Pemerintah mengutus Menlu dan Menhan untuk segera selesaikan," ujar Ketua MUI non-aktif ini.
Menurutnya, kejadian nelayan Indonesia yang diculik di Filipina telah berulang kali terjadi.
Baca: Bebas Bersyarat, Ini Tanggapan Ratna Sarumpaet Soal Prabowo Masuk Kabinet Jokowi, Kita Tunggu Saja
Baca: Ratna Sarumpaet Akui Berada di Posisi yang Salah
Sehingga memerlukan pembenahan untuk melindungi WNI yang bekerja sebagai nelayan.
"Ya pasti akan kita evaluasi-evaluasi, sudah beberapa kali kejadian. Akan kita evaluasi jangan sampai nanti terjadi lagi," ungkapnya.
Diketahui pembebasan dua WNI korban sandera merupakan kerja sama intensif Indonesia dengan pemerintah Filipina.
Dalam baku tembak prores pembebasan seorang aparat militer Filipina tewas.
Serah terima dua WNI dari Kementerian Luar Negeri RI ke pihak keluarga dilakukan Kamis sore kemarin langsung oleh Menlu Retno Marsudi.