Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengenal Kadomatsu, Hiasan Tahun Baru dari Potongan Bambu yang Dipasang di Rumah Warga Jepang

Kadomatsu dipajang secara berpasangan, kadomatsu laki-laki di sebelah kiri dan kadomatsu perempuan di sebelah kanan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengenal Kadomatsu, Hiasan Tahun Baru dari Potongan Bambu yang Dipasang di Rumah Warga Jepang
Wikipedia
Kadomatsu di Kota Katori Perfektur Chiba 

Sedangkan yang kiri kadomatsu lelaki harus tegak tegar berdiri sigap. Tak boleh ada ranting pohon yang menggerai ke bawah.

Pohon pinus selalu berwarna hijau di musim dingin sehingga dipercaya sebagai lambang keberuntungan.

Baca: Ramalan Zodiak Cinta di Tahun Baru 2020: Leo Alami Kendala, Percintaan Sagitarius Nyaris Sempurna

Baca: 5 Tempat Wisata Murah untuk Liburan Tahun Baru 2020, Tiket Masuk di Bawah Rp 20 Ribu

Hiasan daun pohon pinus kemudian ditambah ikatan jerami dan guntingan kertas, dan berkembang menjadi bentuk kadomatsu seperti sekarang ini di zaman Muromachi.

Hiasan kadomatsu terdiri dari dua jenis berdasarkan cara memotong bambu: Sogi (ujung bambu dipotong diagonal), dan Zundō (ujung bambu dipotong mendatar).

Di muka ketiga batang bambu diletakkan ranting pinus yang berisi daun muda.

Setelah itu, bagian muka kadomatsu dihias dengan tanaman kubis hias (Habotan) berwarna merah dan putih.

Hiasan kadomatsu juga sering dilengkapi dengan ranting dan daun beberapa tanaman, seperti aprikot Jepang, nanten, kumazasa, dan yuzuriha.

Kadomatsu di Yokohama
Kadomatsu di Yokohama (Foto JAF)
BERITA TERKAIT

Kadomatsu pertama dengan bambu yang ujungnya dipotong diagonal dibuat oleh Tokugawa Ieyasu.

Pada malam tahun baru, keluarga Matsudaira yang kalah dalam Pertempuran Mikatagahara (1572) menerima puisi bernada mengejek dari Takeda Shingen.

Ieyasu begitu marah dan memenggal bambu hiasan kadomatsu hingga tertinggal potongan diagonal pada bambu.

Sejak itu bambu kadomatsu di rumah keluarga Matsudaira selalu dipotong diagonal sebagai lambang ambisi memotong leher Shingen.

Kebiasaan ini meluas ke seluruh daerah di Jepang setelah menjadi tradisi di daerah Kanto pada masa Keshogunan Edo.

Baca: 13 Fakta Unik Prancis, Termasuk Jangan Minta Menu saat Pesan Makanan di Restoran

Baca: Rekomendasi 4 Hotel di Surabaya yang Tawarkan Paket Spesial Tahun Baru 2020

Di zaman sekarang, kadomatsu bisa dibeli di toko bunga, toko tanaman, dan toko perkakas rumah tangga, harga kadomatsu sering sudah termasuk pengantaran, pemasangan, dan penjemputan.

Kadomatsu yang selesai dipajang biasanya dibuang, sehingga dikritik sebagai penyebab perusakan alam dan sumber sampah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas