Retno Marusudi Tolak Laut Natuna Diklaim China: Indonesia Tidak Akan Pernah Mengakui 9 Dash Line
Menteri Luar Negeri Retno Marusudi Tolak Klaim China Terhadap Laut Natuna Utara, Ia Menegaskan Indonesia Tidak Akan Pernah Mengakui 9 Dash Line
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Diketahui, pada 1947, China masih dikuasai oleh Partai Kuomintang.
Pimpinan Chiang Kai Sek memulai klaim teritorialnya terhadap Laut China Selatan.
Singkatnya, pemerintah Kuomintang menciptakan garis demerkasi di peta China.
Garis itu berupa 11 garis putus-putus atau disebut sebagai 'Eleven-Dash Line'.
Selanjutnya, Republik Rakyat China (RRC) didirikan (1949).
Pasukan Kuomintang melarikan diri ke Taiwan.
Pemerintah Komunis lantas menyatakan diri sebagai satu-satunya perwakilan China yang sah.
Perwakilan yang mewarisi semua klaim maritim bangsa di wilayah tersebut.
Diketahui, awal 1950-an, dua garis putus-putus dihapus.
Teluk Tonkin dikeluarkan sebagai isyarakat untuk kawan komunis di Vietnam Utara.
Lantas, berubahlah Eleven-Dash Line menjadi Nine-Dash Line.
Sengketa Nine-Dash Line
Masih dikutip dari Kompas.com, China sampai sekarang masih mempertahankan klaimnya atas Laut China Selatan.
Mereka bersikeras memiliki hak secara historis melalui Nine-Dash Line.