Foto dan Video Ini Bantah Klaim AS yang Sebut Kematian Soleimani Tak Ditangisi Warga Iran dan Irak
Kematian pimpinan tertinggi Pasukan Al Quds Iran, Jenderal Qosem Soleimani menjadi duka mendalam bukan hanya bagi masyarakat Iran tetapi juga Irak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Staf itu mengatakan: 'Tidak ada indikasi bahwa akan ada penurunan ketegangan dalam waktu dekat. Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa buruk pembalasan yang akan terjadi dan di mana, serta apa yang akan terjadi.”
Secara terpisah, seorang pemimpin militer Iran mengatakan pasukannya telah menunjuk puluhan kepentingan AS untuk serangan termasuk "kapal perusak dan kapal perang" di dekat Teluk Persia dan Tel Aviv, Israel.
Adalah Jenderal Gholamali Abuhamzeh yang melontarkan ancaman kemungkinan serangan terhadap "target vital Amerika" yang terletak di Selat Hormuz sebagai pembalasan atas kematian Soleimani.
"Target vital Amerika di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak lama ... sekitar 35 target AS di kawasan itu, termasuk Tel Aviv, berada dalam jangkauan kami," katanya.
Meningkatnya ketegangan pasca-gugurnya Soleimani oleh Amerika juga “memaksa” NATO
menangguhkan pelatihan keamanan Irak dan pasukan bersenjata di wilayah tersebut. Mereka khawatir akan terjadinya konflik skala penuh.
"Keamanan personel kami di Irak adalah yang terpenting," kata juru bicara sementara NATO Dylan White dalam sebuah pernyataan.
"Kami terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. Misi NATO terus berlanjut, tetapi kegiatan pelatihan untuk sementara ditangguhkan."