Foto dan Video Ini Bantah Klaim AS yang Sebut Kematian Soleimani Tak Ditangisi Warga Iran dan Irak
Kematian pimpinan tertinggi Pasukan Al Quds Iran, Jenderal Qosem Soleimani menjadi duka mendalam bukan hanya bagi masyarakat Iran tetapi juga Irak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Prosesi ini memberikan kesempatan pada publik untuk turut berkabung dan memberikan penghormatan terakhirnya.
Bahkan, sebelum iring-iringan jenazah Soleimani tiba di Mashhad, para pelayat dilaporkan sudah berkumpul di Imam Reza, tempat suci di mana peti mati nantinya akan diletakkan. Sosok Soleimani memang jenderal yang sangat disegani dan dihormati di Iran.
Banyak di antara masyarakat yang tidak mempercayai Soleimani telah pergi akibat terbunuh saat berada di Baghdad.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2020/01/05/203822565/iran-as-makin-panas-ribuan-pelayat-iringi-proses-pemakaman-qasem-soleiman?page=all
Bendera merah telah dikibarkan
Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.
Bendera merah tersebut dipasang satu hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan Amerika Serikat.
Sebagian kalangan menilai Iran membentangkan bendera merah tersebut sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Soleimani yang dirudal drone AS di Irak.
Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.
Berkibarnya bendera merah ini juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika dan Donald Trump.
Kata-kata yang ditulis di bendera “perang" adalah, "Mereka yang ingin membalas darah Husein". Husein adalah cucu dari Nabi Muhammad yang gugur di Padang Karbala. Dalam kepercayaan muslim Syiah, Husain adalah Imam Suci ketiga setelah Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali.
Incar 35 target
Beberapa media pemerintah Iran mengungkapkan Dewan Keamanan Nasional telah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam mereka kepada Amerika terkait pembunuhan Soleimani. Operasi ini diyakini akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.
Hal serupa juga telah diprediksi seorang staf senior kongres AS. Kepada Time Magazine, sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan, serangan balasan dari Iran dapat dilihat "dalam beberapa minggu" baik di dalam maupun di luar negeri.