Menlu Inggris Dominic Raab Kutuk Serangan Rudal Balistik Iran Terhadap 2 Pangkalan Udara AS di Irak
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengutuk serangan rudal balistik Iran ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.cim, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengutuk serangan rudal balistik Iran ke dua pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Irak.
Menurut keterangan Raab dua pangkalan udara tersebut terdapat pasukan koalisi termasuk personel Inggris yang bertugas di sana.
Ia mendesak Iran untuk tidak mengulangi "serangan sembrono dan berbahaya" setelah pemogokan di pangkalan di Irbil dan al Asad, di Utara dan barat Baghdad.
Baca: Fadli Zon: Pemerintah Indonesia Perlu Siapkan Rencana Amankan WNI di Iran
Kantor Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan sejauh ini tidak ada korban asal Inggris dalam serangan tersebut.
Diketahui rudal balistik tersebut diluncurkan Garda Revolusi Iran sebagai balasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani pada hari Jumat.
Dia terbunuh di luar bandara Baghdad dalam serangan rudal yang diperintahkan langsung oleh Presiden AS Donald Trump.
Baca: AS-Iran Kian Memanas, Apa Dampaknya Bagi Perkekonomian Indonesia?
Raab mengatakan dia prihatin dengan laporan korban dan perang di Timur Tengah karena hanya akan menguntungkan kelompok teroris.
Di tempat terpisah, Sekretaris Brexit Stephen Barclay menekankan bahwa semua pihak, dalam hal ini AS dan Iran, perlu mengurangi eskalasi.
Baca: Reynhard Sinaga Jadikan Pria Mabuk Sebagai Target dan Ambil Barang Korban untuk Koleksi
"Tidak ada kepentingan bagi kedua pihak untuk melihat perang," katanya ketika berbicara di BBC Breakfast.
Mr Barclay menambahkan, Perdana Menteri Boris Johnson akan memperbarui Dewan Perwakilan dan segera membahas situasi Iran-AS.
Dikatakan, pembahasan tersebut akan dilakukan ketika pertemuan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada hari Rabu berlangsung.
Respons Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memberikan komentarnya atas "puluhan rudal" Iran yang menghujani markas pasukan Amerika Serikat di Irak.