Donald Trump Beri Sanksi pada Iran, Sebut Tak Ingin Gunakan Kekuatan Militer
Donald Trump beri sanksi pada Iran pasca-serangan balas dendam, Wapres AS Mike Pence klaim situasi saat ini jauh lebih aman.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Atas arahan saya, AS melenyapkan Soleimani yang merupakan teroris."
"Soleimani secara pribadi bertanggung jawab atas beberapa kekejaman terburuk, ia memicu perang sipil berdarah di semua wilayah," tutur Trump.
"Ia kejam, membunuh ribuan tentara AS, termasuk penanaman bom di pinggir jalan yang melukai dan memecahbelah korban."
Baca: UPDATE Pasca-Serangan Balas Dendam Iran, Korban Jiwa hingga Donald Trump akan Buat Pernyataan
Baca: Iran Bersumpah Balas Dendam atas Kematian Qasem Soleimani, Donald Trump dan Gedung Putih Jadi Target
"Soleimani basah oleh darah orang Amerika dan Iran, dia seharusnya dipecat sejak lama," lanjut dia.
Diketahui, Qasem Soleimani terbunuh akibat serangan AS pada Jumat (3/1/2020) dini hari di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Mengutip CNN, Wakil Presiden AS Mike Pence, juga memberikan tanggapannya terkait serangan balas dendam Iran.
Dalam siaran CBS Evening News, Pence mengklaim AS saat ini jauh lebih aman ketimbang sebelum Trump memerintahkan untuk membunuh Soleimani.
Ia juga menyebutkan AS telah menerima 'sejumlah (kabar, red) intelijen yang membesarkan hati', Iran mengirim pesan pada pasukannya untuk tidak bergerak melawan target Amerika atau warga sipil.
"Kami telah menerima (kabar, red) dari intelijen selama beberapa hari sebelumnya, soal adanya kemungkinan serangan yang akan datang."
"Kami mendengar ada ancaman. Dunia mendengar ada ancaman dari Iran."
"Kami menggerakkan pasukan, kami menyediakan tingkat perlindungan pasukan sesuai arahan Presiden."
"Dalam arti yang sangat nyata, kami memiliki sistem peringatan dini yang memungkinkan memindahkan orang Amerika dan sekutu kami keluar dari bahaya," tutur Pence, saat ditanya apakah AS mendapat peringatan sebelum Iran menyerang.