Donald Trump Beri Sanksi pada Iran, Sebut Tak Ingin Gunakan Kekuatan Militer
Donald Trump beri sanksi pada Iran pasca-serangan balas dendam, Wapres AS Mike Pence klaim situasi saat ini jauh lebih aman.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Saya percaya kami lebih aman hari ini, daripada sebelum Presiden Trump memerintahkan militer untuk mengalahkan Qasem Soleimani."
Baca: Iran Tawarkan Hadiah Rp 1,1 Triliun untuk Kepala Donald Trump, Sebut akan Serang Gedung Putih
Baca: Situs Pemerintahan AS Diretas Pasca Donald Trump Ancam Iran, Tampilkan Gambar Trump Dipukul
"Ia adalah pria yang telah memimpin organisasi yang disponsori negara teroris di wilayah tersebut," imbuh dia.
Sebelumnya, Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak menggunakan rudal jelajah pada Rabu (8/1/2020) dini hari waktu setempat.
Serangan tersebut dilakukan Korps Garda Republik Iran (IRGC) dalam rangka balas dendam atas kematian Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020) lalu.
"Tentara unit kerdirgantaraan IRGC telah meluncurkan serangan puluhan rudal terhadap pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani."
"Balas dendam sengit oleh Pengawal Revolusi telah dimulai," ujar IRGC.
Tak hanya sekali, serangan rudal telah dilakukan Iran sebanyak dua kali.
Dilansir Daily Mirror, Iran menyerang pangkalan AS di Erbil, Irak Utara dan Al Asad, Irak Barat.
Pangkalan AS yang menjadi target serangan Iran merupakan pangkalan militer terbesar.
Trump pernah mengunjungi pangkalan militer AS tersebut pada 2018 silam.
Serangan rudal terjadi saat 450 tentara Inggris, di antara 5.000 tentara AS, diyakini tengah merencanakan evakuasi darurat untuk Irak.
Evakuasi darurat dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya perang dengan Iran.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)