Intelijen AS: Pesawat Berpenumpang 176 yang Jatuh di Iran Ditembak Pakai Rudal Tor M-1 Buatan Rusia
Di antara para korban, terdapat 63 warga Kanada di dalam pesawat yang sejatinya menuju Toronto, Kanada, setelah transit di Kiev.
Editor: Hasanudin Aco
Apa yang terjadi?
Pesawat maskapai Ukraina International (UIA) dengan nomor penerbangan PS752 dijadwalkan menuju ibu kota Ukraina, Kiev, dari bandar udara Imam Khomeini di Teheran, Iran.
Pada pukul 06:12 waktu setempat, pesawat itu jatuh—beberapa menit setelah lepas landas.
Saat jatuh, pesawat itu mengangkut 176 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari Iran dan Kanada.
Kedutaan Besar Ukraina di Teheran awalnya menuding kegagalan mesin sebagai penyebab jatuhnya pesawat.
Namun, pernyataan itu belakangan dicabut seraya menyebut bahwa komentar apapun mengenai penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi bukanlah komentar resmi.
Berdasarkan data laman Flightradar24, jarak pandang tergolong baik ketika pesawat jatuh.
Para pejabat maskapai mengatakan seluruh awak kabin berpengalaman.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan agar jangan "berspekulasi atau mengemukakan teori yang tidak diverifikasi terkait bencana" sampai laporan resmi dirilis.
Media di Iran melaporkan bahwa masalah teknis adalah penyebab dan mengutip pejabat penerbangan yang mengatakan tidak ada tanda-tanda darurat yang diumumkan.
Abedzadeh menegaskan "terorisme" tidak memainkan peranan dalam jatuhnya pesawat, sebagaimana dikutip Mehr.
Siapa saja yang berada di dalam pesawat?
Di antara para korban, menurut Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, terdapat 82 warga Iran, 11 warga Ukraina, 10 orang Swedia, empat orang Afghanistan, tiga orang Inggris, dan tiga orang Jerman.
Sebanyak 15 korban adalah anak-anak.
Namun, pemerintah Jerman belakangan menyebut "saat ini kami tidak mengetahui ada warga Jerman di antara para korban jatuhnya pesawat di Iran."
Kepala operasi darurat Iran mengatakan sebanyak 147 korban merupakan warga Iran.