Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan Pesawat Ukraina di Iran, Presiden Hassan Rouhani Bersumpah Menuntut Pihak yang Bersalah

Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah menuntut pihak yang bersalah dalam insiden kecelakaan pesawat Ukraina di Iran.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kecelakaan Pesawat Ukraina di Iran, Presiden Hassan Rouhani Bersumpah Menuntut Pihak yang Bersalah
Kolase Foto (WNA dan Wikimedia)
Iran ajak pihak luar baik Boeing, Ukraina, dan lainnya untuk investigasi dan membuka kotak hitam atas insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines 

TRIBUNNEWS.COM - Iran akhirnya mengakui telah menembak pesawat Ukraina secara tak sengaja pada Rabu (8/1/2020) pagi.

Atas insiden tersebut, Presiden Iran Hassan Rouhani bersumpah menuntut pihak yang bersalah.

Hassan Rouhani juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban.

Untuk diketahui, pada Rabu (8/1/2020) pesawat Boeing 737-800 Ukraian mengalam indisen kecelakaan di dekat Teheran, Iran.

Pesawat Ukraina tersebut membawa 167 penumpang dan 9 kru.

Kecelakaan terjadi tak lama setelah lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di Teheran.

Sebelumnya, sempat beredar video amatir yang diduga merupakan detik-detik rudal menghantam pesawat Ukraine Airlines.

Berita Rekomendasi

Pejabat intelejen AS juga sempat menyebut bahwa Iran merupakan otak di balik insiden kecelakaan tersebut.

Mengutip dari CNN.com, pada Kamis (9/1/2020), AS membuat analisis mengenai penyebab pesawat Ukraine Airlines jatuh.

Beredar Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat yang Tewaskan 176 Orang di Iran, Pesawat Sempat Ingin Putar Balik
Beredar Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat yang Tewaskan 176 Orang di Iran, Pesawat Sempat Ingin Putar Balik (CNN.com/Twitter @alihashem_tv)

AS menduga, Iran secara tak sengaja menembakkan pesawat Ukraine Airlines dengan rudal.

Menanggapi pernyataan Amerika, Iran akhirnya buka suara pada Jumat (10/1/2020).

Iran meminta AS untuk menunggu hasil investigasi penyebab kecelakaan.

Iran juga menyebut, AS melakukan kebohongan besar.

"Tidak akan ada yang memikul tanggung jawab atas kebohongan besar begitu diketahui, klaim itu adalah penipuan," ujar juru bicara pemerintah Ali Rabiei dalam sebuah pernyataan, menurut tayangan Press TV milik pemerintah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas