Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rocky Gerung Tanggapi Panasnya Hubungan Iran dan AS: Trump Bikin Cemas Fans Liverpool

Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar terkait memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rocky Gerung Tanggapi Panasnya Hubungan Iran dan AS: Trump Bikin Cemas Fans Liverpool
YouTube Resonansi
Pengamat Politik Rocky Gerung (Tangkap Layar YouTube Resonansi TV). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung turut berkomentar terkait memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Diketahui, hubungan kedua negara tersebut memanas setelah AS mengklaim telah menewaskan jenderal pasukan elit Iran, Qassem Soleimani.

Kematian Qassem Soleimani tersebut membuat Iran bersumpah untuk melakukan balas dendam kepada AS.

Bahkan berpotensi sebagai tanda munculnya Perang Dunia III.

Terkait hal tersebut Rocky Gerung beranggapan kejadian tersebut berhasil membuat cemas fans club sepak bola Liverpool.

Pengamat Politik Rocky Gerung dalam channel YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020).
Pengamat Politik Rocky Gerung dalam channel YouTube Resonansi TV, Jumat (10/1/2020). (YouTube Resonansi TV)

Pernyataan tersebut disampaikan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (13/1/2020).

Belakangan media sosial diramaikan oleh sekelompok supoter Liverpool yang percaya kalau Perang Dunia III pecah akan bisa menggagalkan mereka meraih gelar juara Liga Inggris musim ini.

Berita Rekomendasi

Ada cukup banyak reaksi fans Liverpool soal ancaman Perang Dunia III, yang sebagian besar berisi guyonan semata.

Terkait hal tersebut, Rocky pun juga melontarkan guyonannya untuk club sepak bola tersebut.

"Saya bersimpati kepada Liverpool yang kelihatannya akan gagal menjadi juara karena perang dunia ke-3," ujar Rocky yang lantas tertawa.

Lebih lanjut, Rocky menjelaskan soal perang dunia ketiga bisa terjadi yang dipicu karena tewasnya Qassem Soleimani.

"Bisa, karena orang menunggu semacam siklus sejarah jangka panjang," terang Rocky.

Menurut Rocky, dalam sejarah ada yang disebut siklus stabilitas dan instabilitas.

"Bahkan sering disebut bahwa damai itu sebetulnya hanya jarak di antara dua perang, itu filosofinya," jelas Rocky.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas