Jelang Sidang Pemakzulan, Trump Malah Terbang ke Swiss
Saat sidang pemakzulan digelar, Trump akan berada ribuan mil jauhnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menjelang sidang pemakzulannya di level Senat, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan memantaunya dari dalam ruangan atau di televisi dari Gedung Putih.
Saat sidang pemakzulan digelar, Trump akan berada ribuan mil jauhnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
Baca: Jelang Sidang Pemakzulan, Mayoritas Rakyat AS Setuju Donald Trump Dilengserkan, Ini Alasannya
Sidang pemakzulan akan digelar pada Selasa (21/1/2020) waktu setempat.
Trump akan melakukan kunjungan dua hari ke Swiss.
Gedung Putih mengatakan Trump tetap fokus dalam melayani masyarakat.
"Pekerjaan Presiden tidak berhenti hanya karena pemakzulan palsu," tegas Sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataannya.
Trump berangkat dari Washington pada Senin (20/1/2020) malam.
Trump mengatakan dia akan ke Davos untuk mendorong pebisnis berinvestasi di AS.
Trump dijadwalkan akan tiba di Davos pada Selasa (21/1/2020) dini hari dan akan kembali pada Rabu (22/1/2020) ke Washington.
Trump akan memberikan pidato dalam forum tersebut dan bertemu dengan para pemimpin dunia dan CEO.
Trump melalui tim kuasa hukumnya telah meminta agar Senat segera mungkin membebaskan dia dari dakwaan.
Mereka menyebut sidang pemakzulan sebagai penyimpangan berbahaya dari konstitusi.
Dalam pembelaan tertulis berjumlah 171 halaman itu, Trump kembali menegaskan percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, bukanlah perbuatan kriminal atau kejahatan tingkat tinggi yang layak dimakzulkan.
Partai Demokrat dengan tegas mendakwa taipan real estate itu telah menggunakan kekuasaan kepresidenannya untuk memaksa negara asing, dalam hal ini Ukraina, untuk mengintervensi proses pemilu AS demi kepentingan Trump.
Perbuatan ini, lanjut Partai Demokrat, tak hanya membahayakan keamanan nasional AS, tetapi juga demokrasi mandiri dari negara adidaya tersebut.
Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan Trump akan dilengserkan.
Angka 67 senator yang diperlukan untuk memakzulkan Trump hampir pasti tidak akan tercapai.
Partai Republik yang menguasai senat malahan telah memberi sinyal akan mempercepat sidang untuk membebaskan Trump.
Baca: Penolakan Apple yang Emoh Buka Enkripsi iPhone Sukses Bikin Donald Trump Kesal
Melalui pemimpin mayoritas Mitch McConnell, Senat berencana tidak akan menerima bukti baru dan mendengarkan kesaksian baru.
Keputusan Senator dari Kentucky ini dikritik pedas Partai Demokrat yang menuduh McConnell tidak bersikap non-partisan dan mencoba melindungi Trump. (AP/CNN/AFP/Reuters)