Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LAPORAN TERKINI: 6 Warga Riau Terisolasi di Wuhan, Terima Bantuan Rp 60 Juta dari Gubernur Syamsuar

Bantuan Gubernur Riau Syamsuar kepada warga Riau yang masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China telah diterima, Rabu (29/1/2020).

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in LAPORAN TERKINI: 6 Warga Riau Terisolasi di Wuhan, Terima Bantuan Rp 60 Juta dari Gubernur Syamsuar
(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Gubernur Riau Syamsuar 

EKSKLUSIF DARI WUHAN, CHINA

TRIBUNNEWS.COM - Bantuan Gubernur Riau Syamsuar kepada warga Riau yang masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China telah diterima, Rabu (29/1/2020).

Hal tersebut diungkapkan Rio Alfi, mahasiswa asal Pekanbaru yang tengah menjalani studi di Wuhan.

"Sudah (diterima), Alhamdulillah," ungkap Rio Alfi kepada Tribunnews melalui pesan tertulis, Rabu (29/1/2020).

Diketahui besar bantuan yang dikirimkan senilai Rp 60 juta.

"Diperguakan untuk kebutuhan kami yang enam orang selama dikarantina," ujar Rio.

Rio Alfi dan sang putri masih terisolasi di Kota Wuhan, China, Senin (27/1/2020)
Rio Alfi dan sang putri masih terisolasi di Kota Wuhan, China, Senin (27/1/2020) (Tangkap Layar Youtube Rio Alfi)

Atas bantuan tersebut Rio pun mengucapkan terima kasih.

Berita Rekomendasi

"Ucapan terima kasih yang sebesarnya kepada Gubernur Riau Bapak Syamsuar melalui Pemprov Riau yang telah memberikan dana bantuan sebesar Rp 60 juta untuk putra-putri Riau yang masih berada di Wuhan," ungkapnya.

Rio diketahui sedang menempuh pendidikan S2 bersama sang istri di sebuah universitas di Wuhan.

Rio dan istri tinggal di sebuah kontrakan tak jauh dari kampusnya bersama putri mereka yang berusia lima tahun.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Riau Yan Prana Jaya Indra Rasyid sebelumnya juga telah membenarkan adanya pengiriman bantuan untuk warga Riau yang berada di Wuhan.

"Gubri (Gubernur Riau) sudah memberikan bantuan dana kepada mahasiswa Riau di Wuhan," kata Yan Prana, Rabu (29/1/2020) dilansir Kompas.com.

Yan Prana mengungkapkan kondisi warga Riau di Kota Wuhan dalam keadaan sehat.

"Terkait kondisi warga kita yang ada di Wuhan, enam orang hingga saat ini ada dalam kondisi sehat. Mereka hanya tinggal di dalam asrama di bawah kontrol rektorat masing-masing," sebut Yan.

Yan Prana juga mengungkapkan sudah adanya koordinasi antara Pemprov Riau dengan pihak Kemenlu RI.

"Kami telah bicara dengan Kasubdit Perlindungan WNI Kemenlu Riau, Pak Toni, menyampaikan bahwa seluruh WNI yang ada di Wuhan dalam keadaan sehat, termasuk warga asal Riau," ucapnya.

Sementara itu data terbaru yang didapatkan Tribunnews dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Wuhan, Kamis (30/1/2020), WNI yang berada di Provinsi Hubei berjumlah 245 orang yang tersebar di tujuh daerah, termasuk Wuhan.

Pemerintah Siapkan Evakuasi WNI

Adanya desakan untuk mengevakuasi WNI, pemerintah bersiap melakukan pemulangan.

Koordinasi melalui jalur diplomasi pun dilakukan antara Kementerian Luar Negeri dengan Kementerian Luar Negeri China.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (Tribunnews.com/ Mafani Fidesya Hutauruk)

Hal tersebut guna segera melakukan evakuasi.

"KBRI juga terus berkoordinasi dengan Kemlu China dan pemerintah Provinsi Hubei untuk akses bantuan logistik dan upaya pemulangan WNI ke Tanah Air," tulis keterangan resmi Kemenlu, Rabu (29/1/2020) dilansir Kompas.com.

KBRI juga terus memantau untuk memastikan kondisi WNI baik dan logistik tercukupi.

KBRI disebut juga telah membentuk posko di Kota Changsa, kota yang terdekat dengan Hubei.

Hal itu untuk mempermudah pemantauan dan penyampaian bantuan.

"KBRI Beijing secara bertahap telah menyampaikan bantuan melalui koordinasi dengan mahasiswa di kota Wuhan untuk pemenuhan keperluan sehari hari seperti makanan pokok, alat kesehatan, dan alat kebersihan," tulis keterangan tersebut.

Rencananya, bantuan kesehatan berupa obat-obatan dan peralatan kesehatan segera didistribusikan ke Kota Wuhan dan sekitarnya dalam waktu dekat.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memberikan bantuan berupa masker yang akan segera dikirimkan ke KBRI Beijing untuk didistribusikan kepada WNI di wilayah terdampak.

TNI Tunggu Perintah

Ilustrasi TNI AU dan Pesawat Hercules
Ilustrasi TNI AU dan Pesawat Hercules (Tribunnews.com/Banjir Ambarita)

Sementara itu TNI Angkatan Udara menyatakan siap untuk mengevakuasi WNI dari Kota Wuhan.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengungkapkan, TNI AU telah siap untuk melakukan evakuasi.

"Dalam hal ini TNI AU sudah siap berdasarkan perintah dari Panglima TNI atau Mabes TNI. Kita stand by saja menunggu untuk mengevakuasi masyarakat yang ada di sana," kata Fajar, Rabu (29/1/2020) dilansir Kompas.com.

Tiga unit pesawat telah disiagakan untuk melakukan evakuasi 245 WNI di Provinsi Hubei.

"Kami sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan (satu) C130 Hercules. Kami juga siapkan personel dari batalion kesehatan," ungkapnya.

Namun hingga saat ini, belum diketahui kapan waktu evakuasi akan dilakukan.

TNI AU masih menunggu perintah dari pemerintah pusat.

"Hingga sekarang masih dikoordinasikan terus bagaimana teknis pelaksanaannya. Nanti kita jemput di mana? Atau hanya sampai di mana?"

"Itu nanti urusan pemerintah pusat. Yang jelas kami berangkat ketika ada perintah dari Panglima TNI setelah berkoordinasi dengan kemenlu, kemenkes dan (pemerintah) pusat," ujar Fajar.

Sementara itu jika evakuasi WNI jadi dilaksanakan, WNI dan kru pesawat yang baru tiba dari Kota Wuhan akan dikarantina selama 28 hari.

"Berdasarkan hasil rapat, skemanya akan dikarantina dulu, setelah 28 hari baru bisa dinyatakan apakah bebas dari virus atau tidak. Karantinanya dilakukan di RS dr Sulianti (Saroso) punya Kemenkes," ujar Fajar.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Kompas.com/Idon Tanjung/Dani Prabowo/Dean Pahrevi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas