Cerita Dokter di Wuhan Tangani Pasien Virus Corona, Dipukuli hingga Pakaian Pelindungnya Dirobek
Cerita dari seorang dokter di Wuhan saat menangani pasien virus corona, dipukuli hingga pakaian pelindungnya dirobek.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Garudea Prabawati
Cerita dokter tersebut mengatakan mereka bekerja tanpa henti.
“Dokter dan perawat bekerja tanpa henti, bahkan shift tengah malam benar-benar penuh."
"Kami dikelilingi oleh pasien yang batuk di sepanjang malam,” ungkapnya.
Bantuan tenaga medis dari Beijing
Beijing telah mengerahkan lebih dari 6.000 tenaga medis untuk membantu para dokter dan perawat yang kelelahan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei.
Tentara China, angkatan laut dan angkatan udara juga telah mengirim dokter untuk memperkuat tiga rumah sakit utama yang merawat pasien corona.
500.000 staf medis di Hubei sudah membatalkan liburan Tahun Baru Imlek mereka.
Hal itu karena dari 60 persen virus corona yang terkonfirmasi, 95 persen kematiannya terjadi di Hubai.
Sebabnya beberapa rumah sakit di Wuhan mencapai titik puncak kedatangan para pasien.
Seorang dokter tentara mengatakan tersedia beberapa cadangan, tetapi rumah sakit masih kekurangan staf.
“Terlalu banyak pasien yang perlu dirawat, terlalu banyak tes yang harus dilakukan, semua orang sibuk."
"Tetapi dengan tim kami di sana, setidaknya kawan-kawan Wuhan dapat tidur satu atau dua jam lagi,” kata sang dokter yang enggan menyebutkan nama.
(Tribunnews.com/Maliana)