Asyik Bercinta di Pantai, Warga Asing Ini Tak Mau Berhenti Meski Didatangi Polisi
Kopral Polisi Joel Banga-ora mengatakan, pihaknya datang ke lokasi setelah mendapat laporan dan melihat pasangan itu terus bercinta.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pasangan yang terdiri dari warga Inggris dan Australia dilaporkan menolak berhenti berhubungan seks di "siang bolong" meski didatangi polisi.
Sejoli yang disebut bernama Jasmine Nelly dan Anthony Carrio itu disebut berhubungan badan di pantai yang penuh dengan keluarga di Filipina.
Pasangan beda negara itu dilaporkan segera ditahan dan diborgol. Namun, keduanya disebut masih terus saling menggoda saat hendak dimasukkan sel.
Baca: Australia Konfirmasi Pasangan asal China Positif Terinfeksi Corona
Baca: Wabah Corona Merebak, Seorang Dokter di Australia Mendapat Perlakuan Buruk karena Keturunan China
Baca: Panglima TNI Berangkatkan 44 Satgas Garuda Bantu Kebakaran Hutan di Australia
Dilansir Daily Mail, Senin (3/2/2020), momen saat keduanya berhubungan seks dilihat oleh warga lokal di pantai Pulau Boracay, Provinsi Aklan.
Momen itu terjadi pada Kamis (30/1/2020) pekan lalu pada siang bolong. Ketika itu pantai penuh dengan anak-anak dan keluarga.
Kopral Polisi Joel Banga-ora mengatakan, pihaknya datang ke lokasi setelah mendapat laporan dan melihat pasangan itu terus bercinta.
"Kami berdiri di samping mereka. Namun, mereka terus melakukannya," ujar Banga-ora. Dia menuturkan, pasangan itu mabuk sehingga mengabaikan otoritas.
Banga-ora melanjutkan, keduanya tidak malu meski pantai saat itu tengah penuh. "Mereka begitu asyik satu sama lain sehingga tidak sadar sudah diperhatikan orang banyak," terang Banga-ora. Keduanya kemudian ditangkap.
Namun, polisi menjelaskan bahwa keduanya masih terus berusaha menggoda ketika dalam perjalanan untuk ditempatkan ke penjara.
Keduanya kemudian ditahan di Pos Polisi Malay Municipal, dengan Kantor Jaksa Penuntut Aklan mendakwanya dengan tuduhan berusaha membuat skandal.
Tuduhan kedua adalah tidak patuh terhadap aparat. Sebab, Carrio yang berasal dari Australia disebut berusaha kabur saat hendak dibekuk.
Keduanya diharuskan membayar pembebasan bersyarat masing-masing 6.000 peso, atau Rp 1,6 juta. Khusus Carrio, dia juga ditambah 3.000 peso (Rp 810.400) karena melawan aparat.
Baca: Kronologi Imigran Asal China Gagal Diselundupkan ke Australia, Kini Terdampar di Perairan Rote Timur
Baca: UPDATE 16 Negara Positif Diserang Virus Corona, Tewaskan 106 Orang, 4.515 Positif Terinfeksi
Banga-ora menambahkan, pengadilan sudah ditetapkan bakal digelar Februari ini meski belum ada tanggal pastinya. Keduanya juga disebut bertolak ke Cebu City.
"Jika mereka sampai tidak muncul untuk hadir dalam persidangan, maka kami akan segera memberlakukan larangan datang ke Filipina," beber Banga-ora.