UPDATE Virus Corona: Jumlah Meninggal Melonjak Jadi 492 Orang, Dinyatakan Sembuh 757
Setiap hari, kematian akibat virus corona selalu bertambah di China. Hari ini, Rabu (5/2/2020) jumlah kematian menjadi 492 orang.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Setiap harinya, kematian akibat virus corona selalu bertambah dan mencapai rekor tertinggi di China.
Pada Rabu (5/2/2020) pagi ini, jumlah kematian akibat virus corona di China - semuanya terjadi di Provinsi Hubei -, bertambah 65 orang.
Dikutip dari South China Morning Post, dengan angka tersebut, kematian akibat virus corona ini menjadi 492 orang.
Kemudian jumlah angka kasusnya menjadi 23.858 dan pasien yang sembuh dari virus corona ini menjadi 757 orang.
Kasus virus corona di Hubei naik dari 3.156 menjadi 16.678, menurut angka provinsi.
Hampir 2.000 dari kasus-kasus baru itu dikonfirmasi di Ibu Kota Hubei di Wuhan.
Data baru datang di tengah kekhawatiran yang disuarakan oleh para ahli kesehatan bahwa jumlah sebenarnya kasus yang disebabkan oleh penularan, bisa jauh lebih tinggi.
Hal itu karena statistik resmi umumnya hanya mencerminkan kasus akut di mana pasien telah dirawat di rumah sakit.
Kemampuan otoritas kesehatan di Wuhan untuk mengukur skala wabah semakin terhambat oleh kurangnya pasokan alat tes, kata anggota panel ahli NHC.
Sementara itu, Taiwan telah melaporkan setidaknya ada 56 orang tewas akibat flu babi yang dikenal sebagai virus H1N1 dalam tiga bulan terakhir.
Dikutip dari SCMP, media berita lokal menyebutkan setidaknya ada 13 kematian akibat flu babi dalam sepekan terakhir ini.
Jumlah tersebut mengalahkan virus corona yang menjangkit 10 orang di Taiwan dan tidak ada kematian akibat penyakit dari Wuhan, China itu.
Menurut Central News Agency, 13 orang yang tewas akibat flu babi ini berusia antara 47 dan 97 tahun.
Salah satu dokter CDC, Lin Yung-ching mengatakan, seorang wanita berusia 80 tahun demam pada Desember 2019 lalu, akhirnya meninggal dunia karena pneumonia dan kegagalan pernapasan di rumah sakit.