PKS Heran Jokowi Belum Putuskan: Kenapa Ribut, 50 WNI Eks ISIS Sudah Pernah Dipulangkan Tahun 2016
Politisi PKS dan DPR Nasir Djamil heran Jokowi tak langsung tentukan sikap. PKS setuju Indonesia pulangkan 600 WNI eks ISIS.
Penulis: Ifa Nabila
Nasir pun mengaku condong pemerintah harusnya memulangkan 600 WNI eks ISIS yang sekarang.
"Artinya Anda condong dipulangkan ke masyarakat?" tanya pembawa acara Budiman Tanuredjo.
"Artinya kalau 2016 sudah melakukan itu, kenapa sekarang kita ribut-ribut pulangkan atau tidak?" ujar Nasir heran.
"Jadi pulangkan saja?" tanya Budiman.
"Ya dipulangkan. Karena begini, PBB itu mengatakan bahwa seluruh negara bertanggungjawab atas penduduknya, kecuali mereka diadili di Suriah berdasarkan standar internasional," jawab Nasir.
Berikut video lengkapnya:
Jubir Ma'ruf Amin Tegaskan ISIS Bukan Negara
Dalam segmen sebelumnya, Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, menegaskan ISIS bukan negara sehingga tak ada pergantian warga negara.
Meskipun WNI eks ISIS sudah membakar paspor Indonesia dan pernah setia kepada ISIS.
Namun, Masduki menyebut ISIS seolah-olah seperti sebuah negara, atau kuasi negara, meskipun tetap saja bukan.
"Apakah mereka itu masih berstatus Warga Negara Indonesia ketika mereka sudah menyatakan loyal kepada ISIS, bahkan paspornya kemudian dikatakan sudah dibakar?" tanya Budiman.
"ISIS itu bukan negara, Bung!" tegas Masduki.
"ISIS itu bukan negara. Bahkan mungkin masih bisa kalau dikatakan negara, mungkin kuasi negara," sambungnya.
Masduki kemudian memberi contoh ketika dirinya pergi ke negara manapun dan mengaku setia pada suatu kelompok, maka tak mengubah status kewarganegaraan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.