2 Orang Positif Virus Corona, 100 Penghuni Apartemen di Hong Kong Dievakuasi, Model Penyebaran Baru?
Pejabat Hong Kong mengevakuasi dan mengkarantina puluhan penghuni gedung apartemen Hong Mei di Kompleks Perumahan Tsing Yi Senin (10/2/2020).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Hong Kong mengevakuasi dan mengkarantina puluhan penghuni gedung apartemen Hong Mei di Kompleks Perumahan Tsing Yi Senin (10/2/2020).
Hal tersebut dilakukan setelah dua orang yang tinggal di lantai berbeda positif terinfeksi virus corona.
Mengutip dari The New York Time, Para ahli menganalisa, virus corona diduga ditularkan melalui saluran pembuangan air.
Kedua kasus virus corona baru tersebut menimbulkan ketakutan baru tentang kemampuan virus untuk menyebar.
Pejabat dari Pusat Perlindungan Kesehatan Kota mengatakan, keputusan untuk melakukan evakuasi sebagian penghuni bangunan itu dilakukan setelah ditemukannya pipa kamar mandi tanpa penutup di apartemen penghuni yang positif virus corona.
Penghuni apartemen tersebut, seorang wanita berusia 62 tahun, yang tinggal di lantai 10.
Selain dua orang yang dinyatakan terinfeksi virus corona, empat orang lain yang tinggal di tiga unit yang berbeda juga menunjukkan gejala virus corona.
Dikutip dari Reuters, Pemerintah Hong Kong mengatakan sedang menyelidiki pipa drainase di gedung di distrik Tsing Yi.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam telah meminta penduduk untuk tinggal di dalam rumah sebanyak mungkin, Selasa (12/2/2020).
"Sebagai bagian tak terpisahkan dari meningkan jarak sosial, kami menyerukan kepada orang-orang Hong Kong untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin," kata Lam.
Pihak berwenang telah mengevakuasi lebih dari 100 warga dari 35 rumah tangga.
Pemerintah mengatakan, bahwa 23 penghuni rumah tangga di kompleks perumahan Tsing Yi telah dikirim ke pusat karantina.
Selain itu, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan orang-orang dari sembilan unit rumah lainnya.
Direktur Pusat Perlindungan Kesehatan mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki dugaan 'transmisi lingkungan' dari dua kasus yang sudah terkonfirmasi.
Baca: 2 Orang Warga Hong Kong Kabur dari Masa Karantina Virus Corona, Diburu Polisi & Terancam Dipenjara
Baca: Sempat Hilang, Xi Jinping Akhirnya Muncul: Kita Akan Memenangkan Pertempuran Melawan Virus Corona
Pemerintah Hong Kong kini tengah bergulat dengan masalah kesehatan.
Bahkan ketika negara tersebut tengah menghadapi ketegangan yang lebih luas di masyarakat Hon Kong, di mana berbulan-bulan melakukan aksi protes antipemerintah yang kerap melumpuhkan bagian-bagian dari pusat keuangan global.
Virus corona telah menambah tekanan pada ekonomi di Hong Kong.
Lantaran mewabahnya virus ini, banyak wisatawan yang menjauh dan menghindari kunjungannya ke Hong Kong.
Dikutip dari gisandata.maps.arcgis.com, hingga Selasa (11/2/2020), virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China tersebut telah menewaskan 1.016 orang.
Sementara itu, virus corona juga telah menyebabkan 42.911 orang positif terinfeksi.
Namun, ada 3.979 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.
Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 28 negara.
Ke-28 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.
Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.
Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Belgia.
Di Hong Kong, virus corona telah menyebabkan 42 orang positif terinfeksi.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)