Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Sebut Situasi di Idlib, Suriah Barat Laut Memprihatinkan, Pengungsi: Bagaikan Hari Penghakiman!

Situasi di Idlib, Suriah barat laut semakin memprihatinkan. Pengungsi mengungkapkan situasi yang ia hadapi bagaikan Hari Penghakiman

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in PBB Sebut Situasi di Idlib, Suriah Barat Laut Memprihatinkan, Pengungsi: Bagaikan Hari Penghakiman!
Tangkap Layar Al Jazeera
Situasi Idlib, Suriah 

TRIBUNNEWS.COM - Situasi di Idlib, Suriah barat laut semakin memprihatinkan.

Sebelumnya, relawan dan aktivis telah memperingatkan situasi tersebut sebagai bencana yang belum pernah terjadi.

Tentara Rusia dan milisi Iran terus maju dalam serangan dengan skala besar di daerah-daerah yang dikuasai oposisi.

Dikutip dari Al Jazeera, Staf kemanusiaan setempat menyebut, pada Minggu (9/2/2020), kondisi di Idlib memburuk dengan cepat.

Penduduk setempat harus berjuang mengatasi lonjakan pengungsi dari utara dan barat Idlib-Aleppo.

"Situasinya 20 kali lebih buruk daripada tahun lalu," kata Obaida Dandoush yang dikutip dari Al Jazeera.

Idlib, Suriah
Situasi di Idlib, Suriah Sangat Buruk, Pengungsi Sebut Situasi yang Mereka Hadapi Bagaikan Hari Penghakiman

Pekerja LSM dari Syria Relief and Development itu menyebut, tahun lalu (2019) mereka memiliki 1,2 juta pengungsi.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, di perang Suriah ini, pasukan dari pemerintah Suriah tengah berjuang merebut kembali kubu oposisi terakhir di barat laut yang merupakan tempat tinggal lebih dari tiga juta orang.

Data dari PBB, sekira ada 700 ribu orang, wanita dan anak-anak telah melarikan diri sejak pertempuran baru-baru ini semakin meningkat pada Desember 2019 lalu.

PBB menegaskan, perang Suriah ini menyebabkan gelombang besar dan kerugian bagi kehidupan warga sipil.

Situasi Sangat Buruk

Penduduk yang kehilangan tempat tinggal karena ketegangan perang Suriah berbicara kepada Al Jazeera.

Mereka mengkonfirmasi belum menerima bantuan dari Humanitarian organisations.

Sara, janda berusia 38 tahun yang merupakan ibu dari lima anak, dalam wawancara meminta namanya disamarkan, buka suara.

Sara menuturkan, ia melarikan diri ke utara dari Saraqeb, sebelum daerah itu diambil alih pasukan pemerintah Suriah.

Ia tidak menemukan tempat berlindung setelah tiba di Aqrabat, desa yang dikelilingi oleh kamp-kamp pengungsi di perbatasan Suriah-Turki.

"Saya hanya meletakkan tikar di atas tanah di bawah pohon untuk menjadi tempat tidur," katanya.

Situasi Idlib, Suriah
Situasi Idlib, Suriah (Tangkap Layar Al Jazeera)

Sara menerangkan, ia tidak melihat ada organisasi lokal atau pun asing membagikan makanan atau jenis bantuan lain di daerah tersebut.

Di tengah situasi buruk itu, Sara bertahan hidup dan membeli roti untuk anak-anaknya.

Ia menambahkan, air minum sulit untuk ditemukan di sana.

Sementara buah dan sayuran adalah sesuatu yang hanya bisa Sara dan keluarganya impikan.

"Saya terus berjalan hanya demi anak-anakku. Situasinya sangat buruk, seperti Hari Penghakiman," kata Sara.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas