Di New York, Fadli Zon Sempatkan Silaturahmi & Diskusi dengan Warga Indonesia di Rumah Makan Padang
Fadli Zon mengadakan pertemuan dengan WNI yang di New York, Amerika Serikat. Ia tengah menghadiri pertemuan parlemen tahunan dunia di Markas PBB.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI Fadli Zon mengadakan pertemuan dengan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di New York, Amerika Serikat.
Hal tersebut terlihat dalam unggahan Twitter pribadinya @fadlizon, Senin (17/2/2020).
Pertemuan tersebut diadakan di Rumah Makan Minang 'UPI Jaya' di kawasan Queen's, New York.
Rumah makan tersebut dimiliki oleh warga Indonesia, Upi Yuliastuti.
"Pertemuan dan diskusi dengan masyarakat Indonesia sambil makan malam di rumah makan Padang Upi Jaya di New York City," ungkap Fadli Zon.
Baca: Ini Jawaban Jokowi Saat Ditanya Pilih Amerika atau China
Fadli Zon menyebut WNI di Amerika Serikat bermukim dan bekerja dengan durasi waktu yang berbeda-beda.
"Ada yang sudah 40 tahun bermukim dan bekerja di AS, ada yang 25 tahun, ada juga yang baru 3 tahun," imbuhnya.
Fadli Zon pun tak lupa mengabadikan pertemuannya dengan pemilik rumah makan, Upi Yuliastuti.
Upi Yuliastuti mendirikan rumah makan padang di New York sejak tahun 2004.
Baca: Gerindra Beri Dukungan Gibran Rakabuming di Pilkada, Reaksi Fadli Zon Buat Masinton Pasaribu Tertawa
Diketahui, Fadli Zon merupakan Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Fadli Zon sedang berada di New York, Amerika Serikat untuk menghadiri sidang PBB, 2020 Annual Parliamentary Hearing at the United Nation.
Pertemuan tersebut diagendakan diselenggarakan pada 17-18 Februari 2020.
Sidang tersebut akan diselenggarakan di Markas Besar PBB.
Baca: Soroptimist International Pasifik Barat Daya Bulan Depan Presentasi di PBB Terkait Pasca Bencana
Sementara itu, dikutip ipu.org, tema sidang audiensi tahunan parlemen dunia 2020 ini adalah 'Pendidikan sebagai kunci perdamaian dan pembangunan berkelanjutan: Menuju implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4'.
Fokus pertemuan internasional tersebut ialah pentingnya pendidikan dalam pembangunan yang berkelanjutan di semua dimensi.
Banyaknya anak perempuan dan laki-laki yang tidak memiliki akses ke pendidikan menjadi sorotan.
Sidang ini nantinya akan menyerukan penyelesaian politik yang lebih besar untuk memastikan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada pendidikan, sepenuhnya terwujud pada tahun 2030.
(Tribunnews.com/Wahyu GP)