Soal Operasi di Idlib, Presiden Turki Erdogan Hitung Mundur dan Sampaikan Peringatan Terakhir
Ketegangan di wilayah Idlib,Suriah semakin meningkat, soal operasi di Idlib, Presiden Turki Edorgan htung mundur dan sampaikan peringatan terakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Erdogan menegaskan, hal tersebut hanyalah masalah waktu.
Ia menambahkan, Turki bertekad untuk menjadikan Idlib sebagai zona aman, tanpa peduli biayanya.
Bahkan, lebih jauh ketika negosiasi berlanjut dengan Rusia yang merupakan pendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
"Kami tidak akan menyerahkan Idlib kepada rezim Suriah, yang tidak memahami tekad negara kami," tegas Erdogan.
Pernyataan Erdogan datang ketika pasukan yang setia kepada al-Assad menekan ofensif di wilayah pemberontakan besar terakhir di negara tersebut.
Baca: PBB Sebut Situasi di Idlib, Suriah Barat Laut Memprihatinkan, Pengungsi: Bagaikan Hari Penghakiman!
Diketahui, sekira 900 ribu orang terusir dari rumah dan tempat berlindung mereka dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Termasuk, 500 ribu anak-anak sejak pasukan pemerintah Suriah memperbarui serangan di wilayah tersebut.
Pernyataan Erdogan itu juga diketahui datang setelah PBB memperingatkan eksodus besar-besaran di Suriah barat laut sebagai bencana kemanusiaan.
Masih dikutip dari Al Jazeera, hampir 300 warga sipil tewas dalam serangan tahun ini.
Berdasar penuturan Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, sekira 93 persen kematian disebabkan oleh pasukan Suriah dan Rusia.
Baca: Empat Tentara Rusia di Idlib Suriah Tewas Diserang Kelompok Militan Bersenjata
Janji al-Assad
Presiden Turki, al-Assad pada Minggu ini berjanji untuk melanjutkan ofensif.
Ia mengatakan perang belum berakhir tetapi kemenangan sudah di depan mata.
Perlu diketahui, pada September 2018 lalu, Turki, Rusia, dan Iran yang merupakan pemain internasional utama dalam konflik sepakat mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi.