Soal Operasi di Idlib, Presiden Turki Erdogan Hitung Mundur dan Sampaikan Peringatan Terakhir
Ketegangan di wilayah Idlib,Suriah semakin meningkat, soal operasi di Idlib, Presiden Turki Edorgan htung mundur dan sampaikan peringatan terakhir.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Di mana zona de-eskalasi tersebut menolak tindakan agresi.
Baca: Tentara Suriah Hentikan Patroli Militer Amerika Serikat, Menyuruh Mereka Putar Balik
Lebih jauh, semua pihak diizinkan untuk mendirikan pos pengamatan militer di wilayah tersebut.
Sementara, semua pihak telah saling menyalahkan karena melanggar ketentuan perjanjian.
Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov buka suara.
Ia mengatakan dalam konferensi pers pada Rabu (19/2/2020), pasukan pemerintah Suriah telah menegakkan perjanjian sebelumnya di wilayah tersebut.
Lavrov menegaskan serangan pemberontak terhadap pasukan Suriah dan Rusia di Idlib terus berlanjut.
Baca: Tentara Suriah Memperkuat Cengkraman Aleppo Sebelum Kerjasama Rusia -Turki
Menahan Diri
Pekerja bantuan Suriah mengeluarkan seruan mendesak pada Rabu (19/2/2-2020).
Seruan tersebut untuk gencatan senjata dan bantuan internasional bagi hampir satu juta orang yang mengungsi dari serangan.
Pada konfersi pers di Istanbul, Aliansi LSM Suriah mengatakan, kamp-kamp yang ada sudah penuh sesak.
Warga sipil terpaksa tidur di tempat terbuka di tengah musim dingin.
"Kami menghadapi salah satu krisis perlindungan terburuk dan sedang berurusan dengan gerakan masa pengungsi (orang-orang terlantar) yang tidak punya tempat tujuan," terang Aliansi LSM Suriah dalam sebuah pernyataan.
Baca: Helikopter Militer Suriah Ditembak Jatuh di Aleppo, Semua Kru Dinyatakan Tewas
Mereka, tambahnya, melarikan diri dan mencari keselamatan hanya untuk mati dengan kondisi cuaca ekstream dan kekurangan sumber daya.
Diketahui, berdasar data UNICEF, lebih dari 500 ribu anak terlantar dan 77 anak telah tewas atau terluka.