VIRAL Video Ibu Siksa Anak Kandung Diseret hingga Dipukuli, Ingin Goda Mantan Suami yang Nikah Lagi
video viral di media sosial aksi penyiksaan sadis yang dilakukan ibu kandung sendiri pada anak gadisnya. Alasannya hanya ingin goda mantan suami
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Whiesa Daniswara
"Kami ini seakan anak tirinya, padahal kami kandungnya. Kakak saya dipukul pakai balok dan ganggang sapu. Kami dipukul di depan tetangga, bahkan di tempat umum," terang RM.
Kemudian, RM juga tak segan menunjukan bekas pukulan ibunya di bibir hingga berdarah.
Lebam di tangan dan memar di beberapa bagian tubuh.
Tak hanya pukulan, maki dan cacian juga sering dialami ketiga anak ini.
RM mengaku sering diteriaki ibunya menggunakan kata-kata kasar.
"Pukulan itu biasanya spontan, tapi makian hampir kami alami setiap saat," kata dia.
Tak Beri Uang Sekolah
Bukan hanya mencaci dan memukul, sang ibu juga tak mau ikut campur soal biaya sekolah anak-anaknya.
Saat pergi sekolah, ibunya tak memberi uang jajan.
Bahkan tak membayarkan uang sekolah.
Untuk itu, RM dan sang kakak akhirnya bekerja untuk mencukupi kebutuhan sekolah ia dan adiknya.
Usai pulang sekolah, RM bekerja di angkringan demi mencukupi kebutuhan sekolah. Kadang dibantu sang kakak.
Sejak kecil, ketiga bersaudara ini tak pernah merasakan kasih sayang dari ibunya.
Hanya ada yang pukulan dan makian yang mereka terima selama ini.
"Kami ingin ibu peluk dan kasih sayangnya. Kami ingin diajak curhat bagaimana di sekolah. Itu tidak pernah kami rasakan dari seorang ibu kandung," ungkapnya.
Tak tahan dengan kondisi itu, RM juga sempat berusaha bunuh diri dengan melompat dari atap rumah.
Tapi akhirnya ia mengurungkan niatnya.
Rupanya, sudah berkali-kali ketiga bersaudara ini menceritakan kekerasan yang dialami ke ayah kandungnya.
Tapi respons ayahnya lamban.
Bahkan, menurut RM, ayahnya lebih mudah mempercayai ibunya ketimbang anak-anak kandungnya.
"Kami tunjukin bekas lebam, memar ke bapak. Tapi bapak bilang, 'sabar ya nak, nanti bapak beritahu mama'. Begitu terus kata bapak," seperti ditirukan RM.
Menurut pengakuan RM, ayah mereka selama ini hanya bekerja sebagai buruh bangunan.
Setiap harinya, sang ayah selalu berangkat pagi dan pulang malam.
Karena kecapean, kadang setelah sampai rumah, ayahnya langsung tidur.
Bertemu dengan TRCPA
Sementara itu, RM tak berani melaporkan kejadian yang dialami ia dan kedua saudaranya itu ke polisi.
Beruntung, dia dipertemukan dengan tim reaksi cepat pelindungan anak lewat media sosial.
Koordinator Tim Reaksi Cepat Perlindungan Anak (TRCPA) Kaltim, Rina Zainun menceritakan, awalnya tak tahu RM mengalami kekerasan dari ibu kandungnya.
Keduanya dipertemukan saat Rina memberi komentar di Facebook atas postingan link berita kasus bunuh diri anak.
Kala itu, kata Rina, RM ikut memberi komentar atas status itu.
Komentar RM meminta saran dari Rina atas kejadian yang dialami.
"Anak ini, komentarnya minta saran. Dia tanya, 'bagaimana cara mengajak ibu ngobrol?. Melihat isi komentar ini, felling saya enggak enak. Jadi saya ajak berteman di Facebook, lalu kami komunikasi lewat pesan singkat. Ku ajak dia bicara baik-baik, akhirnya dia curhat semuanya," terang Rina.
Setelah mendengar curhat RM, TRCPA langsung mengajak diskusi ketiga anak ini.
TRCPA meminta bukti. RM kemudian menunjukkan semua bekas pukulan, hingga bukti pesan singkat via WhatsApp RM dengan kakaknya tentang bagaimana kekerasan ibunya ke ketiga anak ini.
Akhirnya, tim memutuskan akan menjadwalkan bertemu dengan ibu kandungnya guna mendudukkan kasus.
Jika ibunya tak bisa menghentikan kekerasan, maka tim akan melapor polisi.
"Nanti kami mau ketemu ibu dari para korban ini dulu. Baru kami bisa sampaikan hasilnya," kata Rina menutup wawancara.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Alasan Ibu Siksa 3 Putrinya Selama 8 Tahun, Kerap Marah Saat Anak Makan Masakannya
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)