Perayaan Ulang Tahun Kaisar Jepang Dibatalkan
Untuk kedua kalinya, perayaan ulang tahun Kaisar Jepang dibatalkan, pertama tahun 1996 saat pembajakan kedubes di Peru dan kini karena wabah corona.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kedua kalinya dalam sejarah Jepang, perayaan ulang tahun Kaisar Jepang dibatalkan.
Pembatalan pertama kali terjadi pada tahun 1996 saat pembajakan kedubes Jepang di Peru dan kini karena wabah virus corona di Jepang.
"Ketika kita menghadapi kekhawatiran tentang penyebaran coronavirus, saya memberikan simpati kepada para pasien dan keluarga mereka," kata Kaisar Naruhito kepada wartawan menjelang ulang tahunnya.
"Saya berharap eskalasi infeksi akan terkendali secepat mungkin," tambahnya.
Semula direncanakan Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako berdiri di depan beranda kekaisaran menyambut rakyat yang menyampaikan selamat ulang tahun ke-60 pada hari ini, Minggu (23/2/2020).
Namun perayaan ulang tahun Kaisar Jepang termasuk di Indoensia dan negara lain tidak dibatalkan.
Apabila perayaan ulang tahun Kaisar tidak dibatalkan, dari pengalaman sebelumnya sekitar 70.000 warga Jepang diperkirakan akan menghadiri perayaan tersebut.
Sementara Menteri Kesehatan 20 Februari lalu sudah mengimbau kepada masyarakat agar sukarena membatalkan berbagai acara keramaian (events) dan menjauhkan diri dari pusat keramaian.
Baca: Dampak Banjir Kepung Jakarta Lagi, PLN Padamkan Listrik di Sejumlah Wilayah
Baca: Ini Harapan Ashraf Sinclair yang Belum Terwujud, Ustaz Samsul Maarif: Saya Yakin Beliau Orang Baik
Sejumlah Event Dibatalkan
Pemerintah Jepang melalui Menteri Kesehatan mengumumkan kepada masyarakat agar membatalkan kegiatan (event) dan menghindari tempat-tempat keramaian untuk mengantisipasi terinfeksi virus corona.
Sejak pengumuman tanggal 20 Februari lalu itu, kegiatan di Jepang mulai berkurang, begitu pun dengan sejumlah tempat keramaian.
"Tokyo Maraton tahun ini dibatalkan sebagai antisipasi merebaknya virus corona. Namun uang partisipasi tidak dikembalikan," kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, Jumat (21/2/2020).
Itulah salah satu pembatalan sebuah event internasional yang sebenarnya akan diselenggarakan 1 Maret 2020 di Tokyo.