Anggap Pernyataan Pasangan Sussex Tak Sopan, Tom Bower: Meghan Tak Ada Status Jika Tak Nikahi Harry
"Jika dia tidak menikah dengan keluarga kerajaan, dia tidak mungkin mendirikan badan amal dan memasarkan sepatu mereknya," jelas Tom.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Buntut kritikan atas pernyataan dari Harry dan Meghan, sampai saat ini masih terus bergulir.
Tidak hanya dari pihak kerajaan, tapi juga dari kalangan pers dan sejumlah pengamat.
Penulis Biografi Pangeran Charles, Tom Bower bahkan menyebut Meghan Markle itu 'dengki'.
Dia juga menuduh Meghan ingin mengomersialkan keluarga kerajaan tanpa memikirkan perasaan Ratu.
Dilansir dari Daily Mail, Pengamat Kerajaan ini menggambarkan pernyataan Meghan dan suaminya itu, beresiko menghancurkan kedaulatan negara.
Tom mengklaim, Meghan sebenarnya tidak memiliki status ketika di luar keluarga kerajaan.
Pria 73 tahun ini mengklaim, pilihan kata yang digunakan untuk pernyataan itu tidak sopan untuk Ratu.
Sedangkan Meghan, terus berusaha mengomersialkan keluarga kerajaan tanpa peduli pada Ratu.
"Pernyataan berisi dendam itu dari Meghan."
Baca: Meghan Markle-Pangeran Harry Bakal Untung Miliaran hingga 3 Kali Lipat dari Kekayaan Beckham
"Meghan mendapatkan apa yang dia inginkan," ujarnya pada acara Good Morning Britain.
Pernyatan itu dibalas seorang wartawan Inggris, Afua Adom.
Menurutnya, Meghan Markle sudah menjadi aktris yang sukses sebelum menikah dengan anggota kerajaan.
Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menggunakan label Sussex Royal pada Jumat lalu.
Mereka mengklaim, akan mulai berhenti saat sudah resmi mengundurkan diri dari bangsawan senior yakni pada 31 Maret.
Tetapi, beberapa jam kemudian mereka merilis pernyataan pembaruan, pada website resminya.
Mereka mengatakan, bahwa Ratu tidak memiliki kekuasaan atas kata Royal saat ada di luar negeri.
Selain itu, mereka mengatakan bahwa kerajaan tidak bisa menghentikan mereka saat menggunakan kata Royal di luar negeri.
Pernyataan panjang itu, tampaknya menyasar pada sejumlah bangsawan di kerajaan.
Antara lain kakak Harry Duke dan Duchess of Cambridge, Putri Beatrice, Putri Eugenie, dan Pangeran Edward.
"Ini tidak sopan untuk Ratu."
"Maksudnya dengki ialah, dua baru menikah dengan anggota kerajaan dan dia keluar."
"Tetapi, dia ingin menyelamatkan hak-haknya di kerajaan," ujar Tom.
Baca: Ben Fordham Lempar Sindiran untuk Harry dan Meghan: Mereka Terkesan Manja dan Sombong
Baca: Meghan Markle Dikabarkan akan ke Inggris Bulan Depan, Ada Pertemuan Rahasia dengan Patronase
Menurutnya, yang terpenting untuk Inggris kini adalah melindungi reputasi Kerajaan Inggris.
Keluarga kecil pasangan ini memang dikendalikan sepenuhnya oleh Meghan.
"Yang mendominasi pasangan Megxit adalah Meghan, yang ingin mengomersialisasikan keluarga kerajaan," tambah Tom.
"Dia punya karier dan semuanya, tapi dia tidak memiliki status jika berpisah dari keluarga kerajaan," jelasnya.
Adom menyangkal hal itu, menurutnya Meghan sudah memiliki status yang cukup dikenal publik sebelum menikah.
"Jika dia tidak menikah dengan keluarga kerajaan, dia tidak mungkin mendirikan badan amal dan memasarkan sepatu mereknya," jelas Tom.
Ben Fordham Sebut Harry dan Meghan Terkesan Manja dan Sombong
Pernyataan Pangeran Harry dan Meghan Markle Jumat lalu, menuai banyak kritik pedas dari berbagai lini.
Rata-rata mereka menyebut pasangan Sussex ini, tidak menghormati neneknya, Ratu Elizabeth II.
Terlebih pada pernyataan mereka, tentang keputusan kerajaan untuk melarang penggunaan kata Royal pada label Sussex Royal.
Senin lalu, Penyiar Radio Australia Ben Fordham mengecam Duke dan Duchess of Sussex.
Dia menyebut tindakan keduanya adalah tidak sopan dan jahat.
Dia mengatakannya saat di acara 2GB, dan mengaku tidak tahan dengan sikap yang ditunjukkan pasangan ini.
"Saya hilang kesabaran dengan Harry dan Meghan."
"Sikapnya yang kemarin ini, mereka telah menyenggol Yang Mulia Ratu," ujar Ben dilansir dari Daily Mail.
Menurutnya, pernyataan ayah dan ibu Archie ini berkebalikan.
"Mereka harus datang ke Ratu. Mereka setuju untuk tidak menggunakan kata Royal."
"Tapi kemudian mereka berseru, bahwa Yang Mulia tidak memiliki embel-embel Royal saat di luar negeri," ujarnya dengan marah.
Ben menanyakan, kenapa Harry dan Meghan harus menunjukkan bahwa Ratu tidak memiliki yurisdiksi atas kata Royal di luar negeri.
Padahal, mereka sendiri telah menyatakan setuju tidak menggunakannya.
"Membuat pernyataan tentang Ratu seperti itu tidak patut dilakukan."
"Dan Harry harus lebih menghormati neneknya."
"Anda (Harry) yang membuat keputusan, bukan orang lain," tambahnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)