Warga Australia Borong Kebutuhan Pokok di Supermarket, Takut Virus Corona Merebak
Ia mengaku mulai merasa panik, terutama karena putranya yang berusia lima tahun memiliki penyakit paru-paru yang semakin memburuk.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Tak hanya di Jakarta, di Australia banyak warga negara itu yang memborong kebutuhan pokok di supermarket karena khawatir virus Corona merebak.
Sejumlah supermarket di Australia mulai kehabisan barang-barang kebutuhan rumah tangga, setelah warga mulai memborong dan menimbunnya karena khawatir virus corona akan terus mewabah.
Milly, seorang ibu rumah tanggal di Sydney Barat yang tidak mau disebutkan identitas lengkapnya, mengaku telah melakukan belanja besar-besaran akhir pekan kemarin, "seperti dunia akan kiamat" dengan membeli banyak bahan pokok.
"Saya mulai mengumpulkan barang-barang seperti sayur, kacang, dan buah-buahan dalam kaleng, tissue, makanan anjing dan kucing, barang-barang yang bisa saya simpan di kamar kosong di rumah," katanya.
Baca: Virus Corona Masuk Indonesia, Warga Borong Hand Sanitizer hingga Masker Juga Langka di Bandung
Ia mengaku mulai merasa panik, terutama karena putranya yang berusia lima tahun memiliki penyakit paru-paru yang semakin memburuk.
"Saya kira saya mesti bersiap karena kami sering mengunjungi rumah sakit anak-anak, dan bila ada pandemik, kami mungkin saja terkena virus ini dari kunjungan ke rumah sakit."
"Tahun lalu, saya menderita flu berat, dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit, padahal saya sudah diimunisasi."
"Jadi karena saya sendiri sakit, anak saya sakit, dan virus ini juga menyerang pernafasan, kita ingin bersiap-siap."
Karena kondisi kesehatan anaknya, ia juga mulai menyimpan obat-obatan.
Sampai akhir Februari lalu, sudah 60 negara yang melaporkan adanya virus corona, dan kini termasuk di Indonesia. Di Australia terdapat tiga tambahan kasus corona yang sudah dikonfirmasi.
Baca: Moeldoko Minta Masyarakat tidak Panik, Anggota Polisi akan Dikerahkan Tertibkan Aksi Borong Sembako
Professor Ian Mackay, pakar penyakit menular dari University of Queensland mengatakan pandemik COVID-19 akan terjadi selama beberapa minggu bahkan bulan.
"Virus ini akhirnya akan sampai ke sini. Ini akan terjadi di seluruh dunia. Kita tidak akan bisa menghindarinya," kata Professor Mackay kepada ABC Radio Brisbane.
Namun Professor Mackay mengatakan sebaiknya warga tidak panik dalam membeli bahan kebutuhan pokok. Sebaliknya, warga harus tahu cara belanja yang pintar.
"Kita boleh saja melakukan persiapan supaya kita merasa tenang."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.