Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Insiden Rasis yang Diterima Orang Asia karena Virus Corona: Dilempari Telur, Dipukul Babak Belur

Berikut 10 insiden rasis yang diterima orang Asia di berbagai negara sejak wabah virus Corona, mulai dari dilempari telur hingga dipukuli babak belur.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: bunga pradipta p
zoom-in 10 Insiden Rasis yang Diterima Orang Asia karena Virus Corona: Dilempari Telur, Dipukul Babak Belur
Kolase CNN/Independent
Berikut 10 insiden rasis yang diterima orang Asia di berbagai negara sejak wabah virus Corona, mulai dari dilempari telur hingga dipukuli babak belur. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejak virus Corona mewabah di berbagai negara di dunia, orang-orang menjadi takut untuk terjangkit.

Namun, ketakutan tersebut dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Mereka bersikap rasis dan kebencian terhadap orang Asia, karena dianggap sebagai sumber penyebaran virus Corona.

Misalnya, insiden pelemparan telur yang dialami oleh dua mahasiswa di Inggris, hingga pria asal Singapura yang dipukuli sampai babak belur.

Berikut 10 insiden rasis yang diterima orang Asia di berbagai negara sejak wabah virus Corona, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber :

Baca: Kepanikan Virus Corona di Jepang, Ada Perkelahian, Pencurian Hingga Tisu Toilet Digembok

Baca: Mulai Langka, Begini Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer dan Tisu Pembersih untuk Cegah Virus Corona

1. Pria Singapura Diserang di London

Jonathan Mok.
Jonathan Mok. (CNN)

Seorang laki-laki asal Singapura diserang di Oxford Street, London, 24 Februari 2020 lalu.

BERITA REKOMENDASI

Dikutip dari CNN, pria bernama Jonathan Mok tersebut diserang karena dia merupakan etnis China.

Ia menuliskan pengalaman mengerikannya tersebut melalui unggahan di Facebook.

"Pria yang mencoba menendang saya kemudian berkata, 'Aku tidak ingin virus Coronamu ada di negaraku', sebelum memukul saya," tulis Jonathan.

"Itu membuat wajah saya penuh dengan darah," imbuhnya.

Akibat insiden tersebut, Jonathan menderita beberapa patah tulang.

Dokter menyarankan dirinya untuk menjalani operasi pembentukan kembali pada wajahnya.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki pelaku penganiayaan dan tindak rasis kepada Jonathan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas