Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lawan Hoax Soal Virus Corona, Pemerintah Singapura Gunakan Teknologi Penyebar Pesan

Pemerintah Singapura memanfaatkan aplikasi pesan yakni WhatsApp untuk menangkal berita-berita bohong atau hoax seputar virus corona di masyarakat

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Lawan Hoax Soal Virus Corona, Pemerintah Singapura Gunakan Teknologi Penyebar Pesan
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

Di mana sekiranya pemerintah dapat memberikan informasi kepada masyarakatnya dengan akurat dan cepat.

"Sejak 2019, sebenarnya mereka sudah membuat saluran WhatsApp yang langsung di terima oleh warga negaranya," ujarnya.

Mengingat hoax banyak disalurkan melalu WhatsApp grup, sehingga pemerintah memberikan informasi menyerangnya juga melalui cara yang sama.

Baca: Covid-19, Salat Jumat di Seluruh Negeri Dibatalkan Pemerintah Iran, Antisipasi Penularan Corona

Sehingga, sebelum pesan berantai yang berisi berita palsu tersebar secara luas, pemerintah telah lebih dulu memberikan informasiyang sebenarnya kepada warganya.

Okky menuturkan upaya yang dilakukan oleh otoritas di Negeri Singa ini juga mendapatkan apresiasi dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

"Ini mendapatkan apresiasi dari WHO bahwa Singapura cukup sigap dalam menghadapi fake news (berita bohong) ini," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Okky juga menjelaskan bagaimana pemerintah Singapura dalam mengangani panic buying yang sempat melanda warganya.

Berita Rekomendasi

Panic Buying adalah membeli barang dalam jumlah besar karena kepanikannya atas suatu kejadian tertentu.

Menurut Okky punic buying di Singapura hanya terjadi satu kali saja.

Yakni setelah otoritas setempat menaikan level kewaspadaan terhadap suatu wabah.

"Panic buying itu sebenarnya hanya terjadi pada 7 Februari itu sesaat setelah pemerintah Singapura menaikan level kewaspadaan terhadap wabah ke warna oranye," jelas Okky.

"Di mana warna tersebut hanya satu level di bawah merah dan warna oranye ini memliki konsekuensi yang cukup terasa dalam kehidupan sehari-hari," imbuhnya.

Kendati demikian, Okky menyebut pemerintah Singapura cukup sigap dalam mengatasi hal tersebut.

"Otoritas setempat langsung membatasi pembelian di setiap supermarket," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas