Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia Melonjak Hampir 200 Orang
Jumlah total kematian di Italia akibat penyakit yang disebabkan virus corona baru alias Covid-19 telah bertambah menjadi 197 orang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, ITALIA - Jumlah total kematian di Italia akibat penyakit yang disebabkan virus corona baru alias Covid-19 telah bertambah menjadi 197 orang.
Pada Jumat (06/03/2020), para pejabat Italia mengumumkan sebanyak 49 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.
Adapun terdapat lebih dari 4.600 kasus Covid-19 secara keseluruhan.
Institut Kesehatan Nasional menyatakan usia rata-rata para korban meninggal dunia adalah 81 tahun.
Mayoritasnya mengidap penyakit bawaan.
Diperkirakan 72% di antara mereka berjenis kelamin laki-laki.
Baca: Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj: Haji Dilarang karena Virus Corona, Itu Namanya Uzur Syari
Menurut data pemerintah, 4,25% kasus virus corona yang dikonfirmasi telah meninggal dunia, persentase tertinggi di dunia.
Italia kini menjadi negara yang melaporkan jumlah kematian terbanyak akibat Covid-19 di luar China, sejak virus itu menjalar pada Desember 2019.
Karena itu, dalam pernyataan yang diumumkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia melarang masuk atau transit wisatawan asing asal Italia serta warga asing yang pernah mengunjungi wilayah tersebut. Dua negara lainnya yang disebutkan adalah Iran dan Korea Selatan.
Keputusan ini mulai berlaku pada Minggu (8/3) pukul 00.00 WIB.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan hampir 100.000 orang di seluruh dunia telah terjangkit virus corona. Lebih dari 3.000 orang meninggal dunia, sebagian besar di China.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan penyebaran virus "amat mengkhawatirkan" dan mendesak semua negara menempuh langkah-langkah pembendungan sebagai "prioritas tertinggi".
Sebelumnya, pemerintah Italia menutup semua sekolah selama 10 hari mulai Kamis (05/03) dalam upaya menghambat penyebaran wabah virus corona.
Dan semua kompetisi olahraga profesional, termasuk pertandingan sepak bola Serie A, bakal dilangsungkan tanpa penonton selama sebulan.
Virus corona telah menyebabkan 107 orang meninggal dunia di Italia, negara yang paling terdampak oleh wabah tersebut di Eropa.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan layanan kesehatan bisa jadi kewalahan.
"Situasinya berubah sangat cepat... Yang jelas ialah wabah ini belum mencapai puncaknya," kata Jens Spahn.
Kasus telah dikonfirmasi di 81 negara, dengan Italia, Iran, dan Korea Selatan muncul sebagai hotspot di luar China.
Kota lainnya di sebelah utara Milan bisa dikarantina setelah kasus di sana terus bertambah.
Namun langkah-langkah pengendalian sejauh ini gagal menghambat penyebaran — satu korban pertama telah jatuh di selatan Roma.
Dan meskipun sang perdana menteri berusaha meyakinkan rakyatnya dalam pidato tadi malam, rasa takut akibat krisis ini semakin dalam.
Apa yang dilakukan pemerintah Italia?
PM Conte meminta semua warga Italia untuk "melakukan bagian mereka"
"Kita dalam perahu yang sama, siapapun yang memegang kemudi punya tugas untuk menunjukkan jalan, kita harus berusaha lebih keras, kita harus melakukannya bersama-sama," ujarnya.
Menteri Pendidikan, Lucia Azzolina, berharap para siswa bisa kembali bersekolah secepat mungkin.
"Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa layanan umum yang esensial tersedia bagi semua murid, meskipun dari jauh," ujarnya.
Media lokal mengatakan pakar kesehatan dan menteri kesehatan Italia mendukung langkah penutupan sekolah.
Angka kematian akibat virus corona di Italia melonjak sebanyak 28 orang, sehingga totalnya kini 107 orang, kata Badan Perlindungan Sipil pada hari Rabu. Kebanyakan pasien meninggal dunia berada di wilayah Lombardy sekitar Milan, dan wilayah utara dekat Bologna dan Venesia.
Langkah pengendalian awal, yang meliputi karantina 11 kota di dekat Milan dengan populasi 50.000 orang, gagal menghentikan penyebaran infeksi.
Pemerintah kini juga mempertimbangkan untuk menutup bioskop dan teater serta melarang acara publik, lansir kantor berita Reutes, mengutip draf surat keputusan pemerintah.
Dekret itu juga meminta warga Italia untuk menghindari pelukan dan berjabat tangan sebisa mungkin.
Negara mana saja yang telah menutup sekolah?
China daratan dan Hong Kong, Jepang, Irak, dan Uni Emirat Arab telah menutup sekolah atau akan melakukannya.
Prancis juga telah menutup sekitar 120 sekolah di daerah-daerah dengan jumlah infeksi coronavirus terbesar.